PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA
DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA
TERHADAP MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA
A. PROSES MASUKNYA
AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI KEPULAUAN INDONESIA.
Hubungan Indonesia dengan india telah terjalin sejak abad
pertama masehi. Hubungan ini mula-mula terjadi di bidang perdagangan dan
berkembang ke bidang agama dan kebudayaan. Orang-orang india membawa barang
dagangan seperti wangi-wangian, tekstil, mutiara dan permata untuk di jual di
Indonesia. Sementara dari Indonesia mereka membeli barang seperti kayu cendana,
kayu gaharu, cengkeh dan lada. Sejalan dengan berkembangnya hubungan kedua
Negara masuk pula agama dan kebudayaan India ke Indonesia seperti agama hindu,
budha, bahasa sansekerta, huruf palawa dan nama-nama berakhiran warama.
Masuknya pengaruh india ke Indonesia berjalan lancar dan
berkembang dengan baik. Hal ini disebabkan adanya persamaan kebudaayaan antara
india dengan Indonesia. Kebudayaan india dengan Indonesia tidak jauh berbeda
corak dan ragamnya. Masuknya kebudayaan india ke Indonesia makin memperkaya
khazanah budaaya Indonesia.
Hubungan Indonesia-India yang telah terjalin berabad-abad
membawa dampak sebagai berikut :
1. Masuknya agama hindu-budha
2. Masuknya bahasa sansekerta dan huruf palawa
3. Munculnya kerajaan-kerajaan bercorak hindu-budha
4. Munculnya nama berakhiran warman
5. Wilayah perdagangan makin luas dan ramai
6. Perkembangan feodalisme makin cepat
7. Kemajuan kebudayaan asli lebih cepat terutama bidang
agama.
Berkembangnya hubungan india-indonesia bukan bersifat
kebetulan melainkan didorong oleh factor-faktor lain sebagai berikut :
1. Iklim
Iklim memiliki peranan yang cukup penting terhadap
terjadinya hubungan Indonesia dengan india. Pada saat Indonesia musim hujan
orang-orang india melakukan pelayaran dan perdagangan ke Indonesia dengan
memanfaatkan angin muson. Sesampainya di Indonesia para pedagang india mulai
mengumpulkan barang-barang dagangan untuk dibawa pulang ke negaranya. Mereka
tinggal di Indonesia biasanya sampai 6 bulan karena hasrat menunggu angin yang
berganti arah ke barat india.
Karena lamanya tinggal di Indonesia para pedagang india
ada yang menikah dengan penduduk pribumi dan memiliki keturunan di Indonesia.
Selain berdagang, pedagang india juga aktif menyebarkan agama hindu maupun
budha di Indonesia. Mereka tidak mengalami kesulitan ketika menyebarkan agama
sebab para pedagang india ini lama hidup ditengah-tengah masyarakat sambil
menanti datangnya angin ke arah barat.
2. Letak Indonesia
posisi Indonesia pada persimpangan jalan perdagangan
internasional antara eropa dan asia. Posisi semacam ini sangat menguntungkan
Indonesia karena selalu terlibat dalam percaturan perdagangan internasional
khususnya antara india-indonesia-china.
3. Pengaruh Perguruan Tinggi Nalanda
Perguruan Tinggi Nalanda di india memiliki daya tarik
tersendiri bagi orang-orang Indonesia yang hendak belajar memperdalam agama
budha. Pada masa Balaputradewa (Sriwijaya) memiliki peranan yang sangat penting
dalam pengembangan agama Budha. Orang-orang Indonesia yang belajar di Nalanda
dibuatkan asrama sebagai tempat tinggal mereka di india. Dengan demikian
hubungan india dengan Indonesia sudah mulai melebar ke dalam bidang agama baik
hindu maupun budha.
- Agama hindu
Agama hindu di india muncul sebagai akibat adanya
perpaduan antara kepercayaan bangsa arya dan bangsa dravida. Bangsa arya adalah
bangsa pendatang dan bangsa dravida
adalah bangsa asli india. Hubungan kedua bangsa di bidang kepercayaan
melahirkan kepercayaan baru yakni Hindu.
Hindu mengenal adanya pemujaan para dewa. Diantara para
dewa yang paling di puja adalah Brahma, Wisnu dan Siwa yang sering disebut
trimurti. Diantara ketiga dewa tersebut yang paling banyak di puja adalah dewa
siwa (siwa mahadewa).
Agama hindu mengenal kitab suci yang disebut Weda
(pengetahuan tertinggi). Weda dibedakan menjadi empat himpunan sebagai berikut
:
1) Rigweda, berisi syair-syair pujian terhadap para dewa.
2) Samawesa, beridi syair-syair dari Rigweda, tetapi sudah
diberi tanda-tanda nada agar dapat dinyanyikan.
3) Yajurweda, berisi doa-doa pengatar sesaji kepada para dewa
yang diiringi penyajian Rigweda dan nyanyian Samaweda
4) Atharwaweda, berisi mantra-mantra dan jampi-jampi untuk
sihir dan ilmu gaib untuk mengusir musuh dan penyakit.
Sementara masyarakat hindu dibedakan menjadi 4 kasta,
yakni :
1) Kasta Brahmana (para pendeta)
2) Kasta Ksatria (raja, bangsawan dan prajurit)
3) Kasta Waisya (pedagang dan buruh menengah), dan
4) Kasta Sudra (petani dan buruh kecil)
Pembagian masyarakat menjadi empat kasta sebenarnya bukan
dari ajaran Hindu, melainkan upaya bangsa arya agar darah keturunannya tidak
ternoda oleh keturunan bangsa Dravida. Oleh karena itu diadakan pengelompokan
berdasarkan status social mereka dalam masyarakat.
- Teori-Teori
tentang Masuknya Agama Hindu di Indonesia
Agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang
india. Yang menjadi pertanyaan dari golongan manakah mereka ini? Sebab di dalam
hindu tidak semua orang bisa/boleh menyiarkan hindu. Oleh karena itu para ahli
menyimpulkan adanya beberapa teori tentang masuknya agama hindu ke Indonesia.
Yakni :
1) Teori Brahmana
Menurut teori ini agama hindu masuk ke Indonesia dibawa
oleh golongan Bramana sebab hanya golongan inilah yang berhak mempelajari dan
menyebarkan agama hindu. Teori ini dikemukakan oleh Van Leur. Yang menjadi pertanyaan
adalah bagaimana golongan brahmana ini bisa sampai ke Indonesia, sebab mestinya
mereka ini tidak boleh meninggalkan tanah airnya.
2) Teori Waysia
Menurut teori ini agama hindu masuk ke Indonesia dibawa
oleh para pedagang india. Mereka datang ke Indonesia untuk berdagang, namun
disela-sela waktu berdagang mereka memanfaatkan untuk menyebarkan agama.
Apalagi para pedagang india yang ada di Indonesia tidak hanya satu atau dua
minggu tinggal di Indonesia melainkan sampai enam bulan sambil menunggu datangnya angin yang membawa mereka ke arah
barat. Nah, selama mereka tinggal di Indonesia mereka gunakan untuk menyebarkan
agama di sela-sela kegitan perdagangan mereka.
3) Teori Ksatria
Teori ksatria didukung oleh Nehru dan majundar. Menurut
teori ini golongan ksatria india melakukan kolonisasi atau
penaklukan-penaklukan di luar india, termasuk Indonesia. Di daerah taklukan
inilah mereka menyebarkan agama hindu. Teori ksatria disebut pula teori
kolonisasi.
4) Teori Sudra
Menurut teori ini kaum sudra meninggalkan negerinya karena
ingin mencari penghidupan yang lebih baik di Negara lain. Sebab mereka ini
kelompok masyarakat india yang menjadi korban system kasta. Golongan sudra
merupakan golongan mayoritas. Namun karena kedudukan mereka dipandang sebagai
golongan masyarakat bawah mereka tidak banyak mendapat kesempatan dalam
pemerintahan. Mereka keluar india kemudian menyebarkan agama di daerah yang
mereka singgahi, termasuk Indonesia.
Dari ke-4 teori ini yang mendekati kebenaran adalah teori
Brahmana
- Teori Masuknya
Agama Budha
Agama Budha lebih terbuka sifatnya ketimbang agama Hindu.
Artinya siapa saja bisa mengembangkan ajaran agama Budha tanpa harus memandang
dari golongan mana mereka ini
Agama Budha masuk ke Indonesia lebih awal ketimbang Hindu.
Diperkirakan budha masuk ke Indonesia abab 2M. pendapat ini didasarkan pada
penemuan patung Budha di Sempaga, Sulawesi Selatan abad 2M. namun dalam
perkembangannya agama budha terdesak oleh hindu yang baru masuk abad 4M. agama
budha mulai berkembang abad 7M ditandai dengan berdirinya kerajaan sriwijaya.
Lalu siapa yang membawa agama budha sampai ke Indonesia?
Berikut ini pendapat yang mendukungnya.
1. Para pedagang
Hubungan india dengan Indonesia yang terjalin sejak awal
abad masehi menyebabkan masuknya pengaruh india ke Indonesia bidang agama.
Orang-orang india yang paling besar peranannya terhadap masuknya pengaruh budha
ke Indonesia ialah para pedagang. Mereka inilah kelompok masyarakat yang paling
luwes bergaul dengan masyarakat lain di Indonesia sehingga lewat merka ini pula
agama budha masuk dan berkembang di Indonesia.
2. Dharmaduta
Selain lewat perdagangan, agama budha masuk ke Indonesia
melalui petugas khusus yaitu Dharmaduta. Mereka ini lebih paham tentang ajaran
mereka dan memiliki keahlian tersendiri bagaimana dia harus menyebarkan agama
ditengah-tengah masyarakat.
- Dampak
Perkembangan Hindu dan Budha di Indonesia
1)
Bidang politik
a. Munculnya kerajaan-kerajaan yang bercorak hindu dan Budha
seperti kutai, tarumanegara, mataram, majapahit dan sriwijaya.
b. Munculnya system kemaharajaan sehingga seorang pemimpin
tidak dipilih dengan demokratis melainkan turun-temurun.
c. Munculnya feodalisme
2)
Bidang Agama
a. Kepercayaan animisme dan dinamisme yang berkembang sebelum
masuk hindu-budha mulai menyatu dengan hindu-budha (sinkritisme)
b. Munculnya aliran tantrayana di jawa timur seperti yang
dianut oleh kertanegara dari singosari
c. Munculnya pemujaan para dewa yang sebelumnya tidak dikenal
dalam masyarakat dinamisme dan animisme.
3)
Bidang Seni Bangun
Dampak masuknya Hindu-Budha di Indonesia ialah munculnya
bangunan-bangunan berupa candi. Candi berasal dari kata candika yaitu dewi
durga (istri siwa) dia sebagai dewi maut. Maka candi fungsinya untuk memuliakan
orang mati missal araj atau orang terkemuka. Sedang bagi agama budha candi
berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa. Munculnya bangunan-bangunan candi di
Indonesia merupakan dampak masuknya hindu dan budha di Indonesia.
4)
Bidang Seni Rupa
Bidang seni sastra mengalami perkembangan sangat pesat
sejak masuknya hindu dan budha. Pembuatan candi dan patung yang disertai relief
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan bidang seni rupa. Pada candi
Borobudur terdapat relief sidharta Gautama dan di candi prambanan terdapat
relief yang mengisahkan Ramayana dan krenayana.
5)
Bidang sastra dan aksara
Sejak msauknya agama hindu dan budha di Indonesia, bahasa
sansekerta dan huruf palawa mulai digunakan dalam penulisan prasasti dan kitab
sastra, misalnya : prasasti kutai, prasasti
tugu, prasasti kebun kopi, prasasti canggal, dan lain-lain. Sementara
kitab-kitab sastra baru muncul pada zaman airlangga dan mencapai puncaknya pada
zaman Kediri dan majapahit. Dalam perkembangannya bahasa sansekerta dan huruf
palawa mengalami akulturasi dengan bahasa dan huruf jawa sehingga munculah
bahasa jawa kuno dan huruf jawa kuno.
6)
Bidan Kalender
Masuknya hindu dan budha berdampak pula pada penggunaan
tahun saka dalam system perhitungan waktu di Indonesia. Tahun saka dimulai
pertama kalu pada tahun 78M pada masa raja Kanisca I di india.
Ketika hindu berkembang di Indonesia, penggunaan tahun
saka di masyarakat sudah banyak. Namun penggunaan tahun saka mulai berkurang
lagi ketika masuk di Indonesia.
7)
Bidan Perdagangan
Masuknya hindu dan budha di Indonesia makin memperluas
wilayah perdagangan di Indonesia. Hal ini disebabkan masuknya Hindu ke
Indonesia terkait dengan masuknya pedagang india ke Indonesia.
8)
Bidang Sosial Masyarakat
Sejak masuknya pengaruh hindu di Indonesia, pembagian
kelompok masyarakat berdasarkan kasta mulai dianut sebagian masyarakat
Indonesia yang beragama hindu. Penggolongan masyarakat berdasarkan system kasta
ini didasarkan atas kedudukan seseorang dalam masyarakat atau karena keturunan.
B.
PERKEMBANGAN TRADISI HINDU-BUDHA DENGAN PERUBAHAN STRUKTUR
SOSIAL MASYARAKAT, PENDIDIKAN, KESENIAN, DAN TEKNOLOGI PADA MASA
KERAJAAN-KERAJAAN BERCORAK HINDU-BUDHA
Perkembangan agama hindu-budha di Indonesia membawa
perubahan besar bagi kehidupan masyarakat di Indonesia sebenarnya masyarakat di
Indonesia telah memiliki tingkat kemampuan dasar yang patut dibanggakan sebelum
masuknya hindu dan budha.
Unsur-unsur pokok yang dimiliki masyarakat sebagaimana
yang dikemukakakan Dr. Brandes meliputi :
- Kemampuan bercocok tanam
- Wayang
- Seni gamelan
- Kepandaian membatik
- Kemampuan mengolah logam
- Macapat
- Perdagangan
- Pelayaran
- Astronomi
- Kemasyarakatan (gotong royong)
Setelah hindu dan budha berkembang di Indonesia kemampuan
masyarakat Indonesia makin berkembang karena berinteraksi dan berakulturasi
dengan tradisi hindu dan budha.
1.
Struktur masyarakat
Perkembangan hindu dan budha membawa perubahan baru bagi
struktur masyarakat di Indonesia seperti :
a.
Golongan raja
Raja dan keturunannya merupakan kelompok masyarakat elit
yang menikmati berbagai macam fasilitas dan kemudahan. Raja dianggap sebagai
keturunan dewa di bumi, oleh karena itu setiap perkataan dan perintahnya selalu
didengan oleh rakyatnya. Sebagai penguasa raja berhak mendapatkan hak-hak
istimewa seperti upeti, pajak, menjadi penguasa perdagangan, dan sebagainya.
Munculnya golongan raja di masyarakat masa hindu merupakan fenomena baru bagi
masyarakat di Indonesia karena sebelumnya tidak pernah ada.
b.
Golongan Bangsawan
Mereka terdiri atas kerabat kerajaan atau keturunan darah
biru, termasuk didalamnya para adipati/penguasa daerah. Di dalam masyarakat
golongan bangsawan termasuk kelompok istimewa walaupun mereka bukan termasuk
penguasa. Mereka juga berhak atas fasilitas dan kemudahan dibangdingkan
masyarakat biasa.
c.
Golongan Masyarakat Kebanyakan
Umumnya mereka adalah masyarakat biasa yang tidak memiliki
hak-hak istimewa sebagaimana golongan sebagaimana golongan sebelumnya. Golongan
masyarakat ini merupakan kelompok bawah yang banyak beban dan tanggung
jawabnya. Sementara hak-hak mereka kadang-kadang tidak diperhatikan.
d.
System Kasta
Suatu hal istimewa dalam masyarakat hindu adalah munculnya
system kasta dalam masyarakat. Masyarakat hindu terbagi menjadi empat tingkatan
berdasarkan satus social mereka dalam masyarkat yaitu kasta Bramana, Ksatria,
Waisya, dan Sudra.
e.
Bhiksu dan Bhiksuni
Bhiksu dan Bhiksuni adalah pemeluk agama Budha yang telah
berhasil meninggalkan sifat keduniawiannya dan telah menempati tempat tersendiri,
yaitu biara. Para bhiksu (laki-laki) dan bhiksuni (perempuan) harus menaati
aturan-aturan yang telah ditentukan dalam biara, mereka tidak bisa bebas
sebagaimana masyarakat umum.
f.
Upasaka-Upasika
Adalah masyarkat budha yang tingkatannya masih seperti
masyarakat kebanyakan. Mereka tidak begitu terikat dengan aturan-aturan seperti
para bhiksu dan bhiksuni. Mereka adalah mayarakat awam yang belum banyak
memperoleh atau memahami tentang ajaran agama budha.
2.
Pendidikan
Perkembangan hindu dan budha di Indonesia memiliki peranan
yang sangat besar terhadap pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan
dengan hal-hal berikut :
a. Masuknya huruf palawa dan bahasa sansekerta yang kemudian
dijadikan sebagai penulisan dalam prasasti di Indonesia. Ditemukannya prasasti
yang bertuliskan huruf palawa dan bahasa sansekerta menjadi tonggak sejarah
masyarakat Indonesia dari masa prasejarah ke masa sejarah.
Prasasti-prasasti yang berhasil ditemukan akhirnya
berhasil dipelajari dan dibaca serta diketahui isinya. Hal ini secara tidak
langsung telah memberikan nilai pendidikan kepada masyarakat Indonesia.
b. Munculnya golongan bramana dalam masyarakat
Brahmana adalah golongan pendeta, guru, pengajar yang
memberikan nasehat ajaran agama hindu. Sebagai seorang penyiar agama, para
brahmana memiliki andil yang cukup besar dalam proses pendidikan di Indonesia.
Munculnya para pujangga, yang banyak jasanya dalam pengembangan kesusastraan
adalah bagian dari pendudukan.
3.
Kesenian
Masuknya hindu dan budha memiliki andil yang sangat besar
bagi perkembangan kesenian di Indonesia, baik itu seni pahat, seni bangunan
maupun senin sastra. Perkembangan seni bangunan ditandai dengan berdirinya
bangunan candi, seperti candi prambanan dan Borobudur. Dua bangunan megah ini
merupakan bukti nyata kemajuan di bidang seni bangunan.
Sementara seni pahat/ukir dapat dilihat pada relief candi
Borobudur maupun prambanan. Ternyata gambar relief yang ada pada candi tersebut
memiliki arti dan makna tersendiri. Adapun pengaruhnya di bidang sastra
berkembang pesat pada zaman Kediri dan majapahit. Banyak di buku-buku sastra
yang ditulis para pujangga baik di Kediri maupun di majapahit.
4.
Teknologi
Kemampuan masyarakat pada masa hindu dan budha di bidang
teknologi telah menghasilkan beberapa peninggalan yang sangat membanggakan.
Bukti-bukti yang masih dapat kita saksikan adalah peninggalan candi Borobudur,
prambanan dan lain-lain. Pembangunan Borobudur dan prambanan sulit terwujud bila
tidak didukung kemampuan yang tinggi bidang teknologi
Arca, relief dan ukiran batu bisa tertata rapid an urut
serta serasi memerlukan keahlian tersendiri. Selain candi bukti-bukti kemajuan
bidang teknologi masyarakat masa hindu adalah kemahiran membuat wayang dan
system irigasi. Peninggalan-peninggalan tersebut menunjukan bahwa masyarakat
masa hindu telah memiliki kemampuan di bidang teknologi.
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN
NEGARA-NEGARA KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
A. Muncul dan
Berkembangnya Negara-Negara kerajaan Hindu-Budha
Masuknya agama hindu dan budha membawa pengaruh besar bagi
perubahan politik, ekonomi, social dan budaya di Indonesia. Di bidang politik
masuknya hindu dan budha mendorong munculnya kerajaan-kerajaan yang bercorak
hindu dan budha. Kerajaan-kerajaan
itu antara lain :
- Kerajaan Kutai
Kerajaan kutai terletak di dekat sungai Mahakam Kalimantan
Timur dan merupakan kerajaan hindu tertua di Indonesia.
a.
Pendiri
Pendiri kerajaan kutai adalah asmawarman putra dari
kudungga yang dianggap sebagai perintis berdirinya kerajaan kutai. Asmawarman
adalah pendiri kerajaan kutai karena ia telah memeluk agama hindu. Asmawarman
punya anak bernama mulawarman. Raja terbersar kerajaan kutai. Nama mulawarman
banyak disebut-sebut dalam prasasti kutai karena beliau pernah mengadakan
persembahan hewan kurban sebanyak 20.000 ekor lembu kepada brahmana.
b.
Sumber
Bukti-bukti yang memperkuat berdirinya kerajaan kutai
adalah 7 buah prasasti yang tertulis pada yupa dengan menggunakan bahasa
sansekerta dan huruf palawa. Yupa adalah tonggak batu yang fungsinya sebagai
tugu peringatan dan tempat menambatkan hewan korban. Prasasti-prasasti kutai
itu antara lain berbunyi : “sang maharaja
kudungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang masyur. Sang asmawarman
namanya, yang seperti ansuman (dewa matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat
mulia. Sang asmawarman mempunyai tiga putra, seperti api (yang suci) tiga. Yang
terkemuka diantara ketiga putra adalah sang mulawarman, raja yang berperadapan
baik, kuat dan kuasa. Sang mulawarman telah mengadakan kenduri (selamatan) emas
amat banyak. Buat peringatan kenduri inilah tugu batu didirikan pleh para
brahmana”.
Dalam prasasti berikutnya berbunyi :
“sang mulawarman
raja yang mulia dan terkemuka telah memberikan sedekah 20.000 ekor sapi kepada
para brahmana yang seperti api di dalam tanah yang sangat suci bernama
waprakeswara, buat peringatan akan kebaikan budi sang raja itu, tugu ini telah
dibikin oleh brahmana yang datang di tempat ini.”
c.
Kondisi Sosial Masyarakat
Kerajaan kutai terletak di dekat sungai Mahakam. Maka
dapat diperkirakan masyarakat waktu itu hidup dari bercocok tanam, berlayar dan
beternak. Demikian pula masyarkatnya telah mengenal kehidupan bermasyarakat,
gotong royong serta mempercayai adanya kekuatan yang diatas. Hal ini dapat
dilihat adanya upacara kurban, pembuatan tugu peringatan serta upacara
keagamaan di tempat suci waprakiswara.
d.
Agama
Agama yang berkembang di kuatai adalah hindu syiwa. Di
kutai terdapat tempat pemujaan yang disebut waprakiswara yaitu tempat pemujaan
trimurti. Agama hindu yang berkembang di kutai berasal dari india selatan
- Traumanegara
Kerajaan Hindu pertama berdiri adalah Tarumanegara-Jawa
Barat, pada abad 5M
a.
Pendiri
Kerajaan tarumanegara berdiri abad V masehi. Pendirinya
tidak diketahui secara jelas, namun bila menilik isi prasasti yang ditemukan
disitu disebut-sebut nama seorang raja yang memperhatikan kesejahteraan
rakyatnya yaitu punawarman (prasasti tugu). Dalam prasasti ciaruteun juga
disebutkan “….kaki yang mulia punawarman, raja di negeri taruma, raja yang
gagah beradi di dunia”.
b.
Sumber
Untuk mengetahui keberadaan kerajaan tarumanegara kita
dapat menggunakan sumber sebagai berikut :
a. Berita china yang berbunyi : di sebelah tenggara cina ada
sebuah kerajaan yang bernama tolomo. Kerajaan ini pernah mengirimkan utusannya
ke cina tahun 528, 538, dan 666M. yang dimaksud tolomo disini adalah
tarumanegara; menjadi tolomo sangat dimungkinkan.
b. Sumber tertulis berupa 7 buah prasasti yang menggunakan
bahasa sansekerta dan huruf palawa.
Prasasti-prasasti diantara lain :
1. Prasasti ciaruteun
2. Prasasti kebon kopi
3. Prasasti jambu
4. Prasasti tugu
Prasasti tugu merupakan prasasti pertama yang menyebutkan
unsure penanggalan dan merupakan prasasti terpenting bagi punawarman, isinya
menyebutkan tentang penggalian sebuah saluran sepanjang +11 Km yang diberi nama
gonati. Penggalian sungai candrabaga – bekasi dan pemberian hadiah 100 ekor
lembu kepada para brahmana.
5. Prasasti pasir awi dan muara cianten
6. Prasasti lebak
c.
Agama
Agama yang dianut tarumanegara adalah hinduisme, ini
sesuai dengna berita Fa Hien yang pernah singgah di ye-po-ti (jawa) pada abad
ke V, bahwa disitu banyak para brahmana, sedangkan orang budha sedikit.
Sementara dalam prasasti kebon kopi disebut-sebut telapak kaki gajah airawata
yaitu gajah kendaraan dewa wisnu. Ini berarti hindu yang berkembang di kerajaan
tarumanegara adalah hindu waisanawa. Pendapat lain mengatakan agama hindu yang
berkembang di tarumanegara adalah hindu brahma, pendapat ini didasarkan adanya
pemberian 1000 ekor lembu dari punawarman adalah hindu ciwa karena
prasasti-prasasti tarumanegara menggunakan huruf palawa. Huruf palawa ini
berasal dari india selatan demikian pula hindu ciwa yang terkuat dari selatan.
d.
Keadaan Sosial Masyarakat
Masyarkat tarumanegara hidup dari bercocok tanam hal ini
dapat diketahui dari isi prasasti yang menyebut-nyebut tentang usaha punawarman
untuk menggali saluran yang diberi nama gonati, penggalian sungai bekasi dan
lain-lain.
e.
Keruntuhan
Tidak diketahui secara persis sebab-sebab keruntuhan
kerajaan tarumanegara, namun bila kita mau menilik prasasti kota kapur
(sriwijaya) yang menyebutkan sriwijaya terpaksa berperang dengan bumi jawa
(tarumanegara) karena tidak taat kepada sriwijaya.
- Sriwijaya
Kerajaan sriwijaya berkembang sekitar abad 7 M. pendirinya
adalah Dapunta Hyang (prasasti kedukan bukit).
a.
Letak
Pada mulanya letak sriwijaya tidak di Palembang, melainkan
di Muara Takus atau minanga Tamwan yaitu daerah pertemuan antara sungai Kampar
kanan dan Kampar kiri. Pendapat ini diperkuat dengan pendapat I-Tsing yang
mengatakan bahwa daerah sriwijaya dilalui garis khatulistiwa. Daerah yang dimaksud
adalah daerah pertemuan antara sungai Kampar kanan dengan Kampar kiri atau
muara takus. Baru setelah berhasil meluaskan wilayahnya ibu kota sriwijaya
pindah ke Palembang.
b.
Sumber
Sumber-sumber yang memperkuat adanya kerajaan sriwijaya
berupa :
1. Sumber berita china yang menyebutkan di sebuah pulau di
laut selayan (sumatera) ada Negara yang bernama Kan-to-li, yang pernah
mengirimkan utusannya ke china abad 5 hingga pertengahan abad 6. Pendapat ini
diperkuat oleh I-Tsing yang mengatakan negerinya dikelilingi oleh
benteng-benteng. Di negeri ini banyak pendeta belajar agama budha. Pendeta
china yang akan belajar ke india dianjurkan belajar dahulu di sriwijaya selama
2 tahun di bawah bimbingan pendeta sakyakirti.
2. Sumber tertulis berupa 5 buah prasasti yang ditulis dalam
huruf palawa dengan bahasa melayu kuno,
prasasti tersebut antara lain :
a. Prasasti kedukan bukit
Prasasti ini ditemukan di tepi sungai tatang-palembang.
Berangka tahun 683 M/605 caka. Isinya seorang bernama Dapunta Hyang mengadakan
perjalanan suci (sidayatra) yang diikuti 20.000 tentara dari minanga Tamwan
(maksudnya mengadakan perluasan wilayah)
b. Prasasti talang tuo
c. Prasasti telaga batu
d. Prasasti kota kapur dan karang birahi
c.
Keadaan social ekonomi
Masyarkaat sriwijaya hidup dari berdagang. Kondisi yang
baik dan menguntungkan ini menyebabkan sriwijaya menjadi pusat perdagangan
nasional dan pusat pedagangan di asia tenggara. Sriwijaya banyak dikunjungi
pedagang-pedangan dari luar seperti india, birma, siam, Persia dan philipina
serta china. Barang dagangannya antara lain kapur, penyu dan daging. Sebagai
pusat perdagangan sriwijaya banyak memperoleh pemasukan dari :
a. Bea cukai barang
b. Bea cukai keluar masuk kapal
c. Hasil keuntungan perdagangan sriwijaya dan
d. Upeti dari daerah taklukan.
d.
Agama budha
Agama budha yang berkembang di siriwijaya adalah budha
Mahayana. Kedudukan sriwijaya sebagai pusat perdagangan di asia tenggara sangat
menguntungkan perkembangan agama budha di sriwijaya. Sehingga akhirnya
sriwijaya berhasil menjadikan kerajaanya sebagai pusat agama budha di asia
tenggara. Guru agama budha di sriwijaya yang terkenal adalah Sakyakirti dan
Dharmakirti.
Untuk meningkatkan kualitas sriwijaya sebagai pusat agama
budha, sriwijaya mengadakan kerjasama dengan kerajaan pala di india. Hal ini
dapat diketahui dari isi prasasti nalanda (860) yang berisi “pembebasan pajak
beberapa buah desa agar memberi nafkah kepada para biksu dalam sebuah wihara
yang dibangun oleh balaputradewa.
e.
Kebudayaan
Kerajaan sriwijaya adalah kerajaan maritim yang
memperhatikan masalah kebudayaan. Ada sebuah peninggalan yang berupa candi yang
memperkuat keberadaan sriwijaya yaitu candi muara takus.
f.
Hubungan Sriwijaya dengan Kerajaan Mataram
Pada masa pemerintahan darmasetu, Sriwijaya pernah
mengadakan hubungan persahabatan dengan mataram. Ketika mataram diperintah oleh
dinasti syailendra. Peristiwa ini dapat kita lihat dari isi prasasti ligor
(775) yang menyebut-nyebut nama dinasti saylendra (wisnu). Untuk mempererat
hubungan kedua kerajaan kemudian diadakan perkawinan politik antara samaratungga
(putra raja indra) dengan Dewi Tara
(putrid Darmasetu) yang melahirkan balaputradewa. Balaputradewa kelak menjadi
raja sriwijaya.
g.
Hubungan sriwijaya dengan india
Hubungan sriwijaya dengan india dilakukan dengan kerajaan
pala dan cola. Hubungan sriwijaya dengan pala dititikberatkan pada bidang agama
dan kebudayaan. Peristiwa ini dapat kita ketahui dari isi prasasti nalanda
(860) yang menyebutkan “pembebasan pajak beberapa buah desa agar dapat
memberikan nafkah kepada para biksu dalam sebuah wihara yang dibangun oleh
balaputradewa di benggala”
Sementara itu hubungan dengan kerajaan cola yang semula
berjalan baik, berubah menjadi permusuhan ketika cola diperintah oleh raja
Rajendracola. Rajendracola menyerang sriwijaya pada tahun 1023 dan berhasil membinasakan
kerajaan sriwijaya. Prasasti ini dimuat dalam prasasti Tanjore tahun 1030M
h.
Keruntuhan sriwijaya
Kerajaan sriwijaya pernah jaya sejak abad 8M mulai abad 12
mengalami kemunduran. Adapun factor-faktor penyebabnya adalah :
1. Bandar sriwijaya semakin lama letaknya semakin jauh dengan
pantai
2. Adanya ekspedisi pamalayu dari singasari
3. Serangan kubilai khan
4. Persaingan dengan islam
5. Harga barang-barang di sriwijaya dan bea cukai di
sriwijaya semakikin mahal
6. Akibat serangan majapahit 1377M
- Mataram Kuno
a.
Dinasti Sanjaya
Pada abad 8 M di jawa tengah berdiri kerajaan yang
bercorak hindu yaitu mataram kuno. Raja pertamanya adalah sanna.
1. Letak
Kerajaan mataram kuno terletak di Jawa Tengah bagian utara
(dinasti sanjaya) dan jawa tengah bagian selatan (dinasti saylendra). Kerajaan
mataram kuno wilayahnya subur karena dikelilingi gunung-gunung yang
menghasilkan mata air yang bermanfaat bagi pertanian penduduk mataram kuno.
2. Mataram kuno didirikan sanjaya tahun 732 M. buktinya
prasasti canggal yang berisi tentang pendirian sebuah lingga oleh sanjaya.
Lingga adalah lambing pendirian Negara dan dewa ciwa.
3. Raja-raja dinasti sanjaya
Untuk mengetahui raja-raja keturunan dinasti sanjaya dapat
diketahui dari isi prasasti kedu atau mantyasih atau terkenal dengan nama
prasasti balitung tahun 907 M.
Menurut prasasti tersebut susunan dinasti sanjaya adalah :
1. Sanjaya
2. Panangkaran
3. Panunggalan
4. Waruk
5. Garung
6. Rake Pikatan
7. Rake Kayuwangi
8. Watuhumalang
9. Watukuro Dyah Balitung
b.
Dynasty Syalendra
Pada akhir abad 8 M di jawa tengah bagian selatan muncul
dinasti baru yaitu diasti saylendra. Dinasti ini akhirnya berhasil mendesak
dinasti sanjaya ketika dinasti sanjaya diperintah panagkaran. Keterangan ini
dapat dilihat dari prasasti kalasan (778) yang menyebutkan “panagkaran
seolah-seolah diperintah oleh raja wisnu untuk mendirikan candi kalasan”. Dari
isi prasasti kalasan dapat diambil kesimpulan bahwa kerajaan dinasti sanjaya
terdesak oleh dinasti saylendra dan bisa jadi sanjaya hidup berdampingan dengan
dinasti saylendra.
1. Raja-raja dinasti saylendra
Susunan raja dinasti saylendra adalah ;
a. Banu (752 – 775)
b. Wisnu (775 – 782)
c. Indra (782 – 812)
d. Samaratungga (812 – 833)
e. Pramodyawardani (833 – 856)
Pada masa pemerintahan indra. Mataram mengalami kejayaan.
Mataram dijadikan Negara agraris dan maritime, bahkan berhasil menyaingi
kerajaan sriwijaya. Tahun 812 raja indra meninggal dan dia digantikan
samaratungga. Pada masa pemerintahan samaratungga di bangun candi Borobudur
(abad 9)
Pada masa pemerintahan samaratungga merupakan kemunduran
bagi dinasti saylendra. Untuk menjaga kelangsungan keturunan samaratungga
mengadakan perkawinan politik dengan pramodawardani (dynasty saylendra) dengan
rakai pikatan (dinasti sanjaya)
Pada tahun 833 samaratungga wafat tahta jatuh ketangan
rakai pikatan (menantu). Pada saat inilah anak samaratungga yang lain yaitu
Balaputradewa mengadakan perebutan kekuasaan terhadap rakai pikatan. Perebutan
kekuasaan itu dapat digagalkan dan balaputradewa lari ke sriwijaya dan menjadi
raja disana. Masa pemerintahan rakai pikatan dibangun candi prambanan yang
megah dan mengagumkan.
Tahun 856 rake pikatan turun tahta, ia digantikan oleh
raja-raja sesudahnya seperti ;
a. Rake Kayuwangi (856 – 886)
b. Rake Watuhumalang (886 - 898)
c. Balitung (898 – 910)
d. Daksa (910 – 919)
e. Tulodong (919 – 924)
f. Wawa (924 – 929)
2. Mataram Pindah ke Jawa Timur
Sejak pemerintahan Mpu sendok ibu kota mataram pindah ke
jawa timur (abad 10M). kepindahan mataram ke jawa timur tidak diketahui secara
pasti sebab-sebabnya. Namun ada beberapa pendapat yang menerangkan sebab kepindahan
ibukota mataram ke jawa timur karena adanya bencana alam berupa gunung berapi
di jawa tengah, ancaman dari sriwijaya dan jawa timur lebih baik untuk
perdagangan dan lebih maju untuk memerdekakan diri (sendok mendirikan wangsa
sendiri).
3. Mpu Sendok
Mpu sendok naik tahta pada tahun 929 M dengan gelar Sri
Ishana Wikrama dharmotunggadewa (dinasti Ishana). Mpu sendok merupakan peletak
dasar berdirinya kerajaan-kerajaan di jawa timur. Sendok mendirikan dinasti
baru yang disebut dinasti ishana. Pusat pemerintahannya ada di watugaluh.
Mengenai jalannya pemerintahan mpu sendok tidak diketahui secara pasti. Namun
diperkirakan berjalan tertib dan aman. Hal ini dapat diketahui dari usaha-usaha
yang dia lakukan seperti pembangunan irigasi, menghimpun kitab agama Budha
Tantrayana “sang hyang kamahayanikan” yang tertulis oleh sambara surya warana.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa toleransi beragama waktu
itu cukup baik, sebab mpu sendok yang hindu ternyata mengijinkan ditulisnya
kitab agama budha san hyang kamahayanikan.
Untuk mengetahui silsilah dan keturunan mpu sendok dapat
dilihat dalam prasasti airlangga yang disebut prasasti Calcutta tahun 1042.
Raja sesudah mpu sendok adalah sri ishanatunggawijaya yang
kawin dengan lokpala mempunyai anak bernama makutawangsawardana. Makutawangsawardana
punya anak mahendradata yang kawin dengan udayana dari Bali. Dari perkawinan
tersebut lahirlah airlangga.
Airlangga punya anak bernama samarawijaya dan panji
garakasan yang nantinya menjadi penumbuh berdirinya kerajaan Kediri.
4. Dhamawangsa (991 – 1016)
Dalam prasasti Calcutta status darmawangsa tidak diketahui
secara jelas. Mungkin ia kakak mahendrata, anak makutawangsawardana dari isteri
selir.
Darmawangsa merupakan seorang raja yang memiliki pandangan
yang luas. Ia mempunyai perhatian yang besar terhadap negaranya, baik di bidang
pemerintahan, ekonomi dan kebudayaan. Untuk merealissikan cita-citanya ini
darmawangsa melakukan usaha-usaha seperti berikut ini ;
a. Kitab mahabarata disadur ke dalam bahasa jawa kuno woyasa
kresna dwipayana.
b. Melakukan ekspansi ke sriwijaya (991) dan berhasil
menguasainya. Bukti bahwa sriwijaya dikuasai dharmawangsa yaitu ketika utusan
sriwijaya yang berkunjung ke china hendak pulang kembali tertahan di kanton
karena negerinya (sriwijaya) sedang menghadapi serangan dari jawa. Tahun 992
utusan tersebut berusaha pulang lagi namun hanya sampai di campa saja karena
negerinya diduduki oleh jawa.
Dengan jatuhnya wora-wari itu? Mungkin wora-wari adalah
raja bawahan dharmawangsa atau wora-wari adalah alat sriwijaya untuk mebalas
dharmawangsa.
5. Airlangga (1019 – 1049)
Pada tahun 1019 airlangga naik tahta atas permintaan para
brahmana dengan gelar sri maharaja rake hulu lokeswara dharmawangsa airlangga.
Dengan susah payah airlangga akhirnya bisa menyatukan bekas reruntuhan kerajaan
dharmawangsa. Ibu kota yang semula berada di Wutan Mas dipindahkan ke kahuripan
1037.
Airlangga adalah seorang raja yang memiliki perhatian
besar terhadap kemajuan negarannya dan
kemakmuran rakyatnya. Hal ini Nampak dalam usahanya seperti berikut :
a. Memperbaiki pelabuhan hujung galuh yang terletak di sungai
brantas
b. Pelabuhan kambang putih di tuban dibebaskan pajak
c. Membuat tanggul di waringin pitu agar sungai brantas
airnya tidak muntah.
Agama dan kebudayaan
Agama yang berkembang pada masa pemerintahan airlangga
adalah agama hindu waisnawa. Hal ini Nampak pada candi belahan dimana airlangga
diwujudkan sebagai sebuah arca sebagai wisnu menaiki garuda.
Untuk mengenang jerih payah airlangga mempersatukan
kerajaan yang porak-poranda disusunlah kitab arjunawiwaha oleh mpu kanwa 1030.
Inilah hasil sastra zaman airlangga yang sampai pada kita. Sementara airlangga
sendiri sebelum mengundurkan diri jadi pertapa, ia telah membangunkan sebuah
pertapaan bagi anaknya sangramawijaya di pucangan (gunung penanggungan).
Pembagian wilayah
Sebelum airlangga mengundurkan diri dari tahtanya, ia
membagi wilayah kerajaannya menjadi dua bagian. Tugas ini desarahkan kepada Mpu
Barada yang terkenal kesaktiannya. Dua kerajaan itu adalah jenggala (singasari)
dengan ibukotanya di kahuripan dan panjalu (Kediri) dengan ibukotanya di Daha
Batas kedua kerajaan tersebut adalah gunung kawi ke utara
dan keselatan pada tahun 1040 M
Atas pembagian wilayah menjadi dua oleh airlangga yaitu
untuk menghindari perebutan kekuasaan diantara anak-anak airlangga sendiri dari
garwo selir sepeninggal airlangga. Sebab sanggramawijaya yang mestinya berhak
atas tahta ayahnya tak bersedia menggantikannaya, dia memilih bertapa.
- Kerajaan Kediri
Sepeninggal airlangga 1049, apa yang pernah dikawatirkan
itu benar-benar terjadi. Penguasa jenggala panji garasakan dengan penguasa
panjalu samarawijaya. Ketika panjalu/Kediri diperintah oleh jayabaya, jenggala
berhasil ditaklukan. Dengan demikian jawa timur tinggal ada satu kerajaan yaitu
panjalu/Kediri. Peristiwa pendudukan jenggala oleh Kediri dikisahkan dalam
kitab baratayuda yang digubah oleh mpu sedah dan panuluh.
Raja-raja Kediri
Menurut para raja-raja yang pernah memerintah Kediri
adalah sebagai berikut :
a. Jayarasa
b. Bameswara
c. Jayabaya
d. Sarweswara
e. Aryeswara
f. Candra
g. Kameswara
h. Kertajaya.
Keruntuhan Kediri
Raja Kediri terakhir adalah raja kertajaya (1185 – 1222).
Raja ini terlibat perselisihan dengan para brahmana, karena para brahmana
diperintah untuk menyembah kepadanya. Para brahmana kemudian mencari
perlindungan kepada ken arok yang waktu itu juga berselisih dengan kertajaya
karena tidak mengakui ken arok sebagai akuwu tumapel. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh ken arok untuk memberontak . tahun 1222 ken arok berhasil mengalahkan
kertajaya. Dengan kekalahan kertajaya maka berakhirlah riwayat kerajaan Kediri.
Kesusastraan
Kesusastraan zaman Kediri mengalami perkembangan sangat
pesat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah karya sastra yang ada pada waktu itu,
missal :
a. Baratayudha disusun oleh mpu sedah dan panuluh
b. Krenayana disusun oleh mpu triguna
c. Gatutkacasraya ditulis oleh mpu panuluh
d. Hariwangsa ditulis oleh mpu panuluh
e. Smaradhana ditulis oleh mpu dharmaja
f. Lubdaka dan warsantcaya oleh mpu tan akung
g. Sumana santaka ditulis oleh mpu monaguna.
- Kerajaan Singasari
a.
Ken arok (1222-1227)
Pendiri kerajaan singasari adalah ken arok dengan gelar
Sri Ranggah Bathara sang amurwabhumi tahun 1222 M. seberlum menjadi raja ken
arok adalah akuwu tumapel. Pada tahun 1222 M ken arok dibantu para brahmana
menyerang kertajaya di Kediri. Dalam pertempuran di Genter, kertajaya dapat
dikalahkan, maka naiklah ken arok menjadi raja singasari. Ken arok mendirikan
dinasti baru dengan nama dinasti rajasa. Ken arok menjadi raja hanya 5 tahun
karena dibunuh anak tirinya yaitu anusapati. Ken arok wafat dan dimakamkan ke
kagengan dalam bangunan suci siwa dan budha.
b.
Anusapati
Anusapati menduduki singgasana singasari setelah membunuh
ayah tirinya dengan keris mpu gandring. Anusapati memerintah +selama 21 tahun
sejak 1227-1248 M. pemerintahan anusapati dibayang-bayangi balam dendam dari
putra Ken arok dengan ken umang yaitu tohjoyo. Pada tahun 1248 tohjoyo berhasil
membunuh anusapati kerika sedang menyabung ayam. Anusapati wafat dan dimakamkan
di candi kidal (malang).
c.
Tohjoyo (1248)
Tohjoyo memerintah tidak lama karena pada tahun itu juga
ia dibunuh oleh ronggowuni (anak anusopati) lewat kaki tangannya yaitu lembu
ampal dan mahesa cempaka. Tohjoyo meninggal dan dimakamkan di candi katang
lumbang.
d.
Ronggowuni
Ronggowuni menjadi raja bergelar sri jaya wisnu wardhana.
Dalam menjalankan ia didampingi oleh mahesa cempaka diberi kedudukan ratu
angabaya dengan gelar narasingamurti. Ronggowuni merupakan raja pertama singasari yang namanya
disebutkan dalam prasasti degnan memakai gelar mapanji smingrat.
Pada tahun 1254 ronggowuni mengangkat anaknya kertanegara
sebagai raja muda (yuwara). Pengangkatan kertanegara ini dimaksudkan sebagai
persiapan sewaktu-waktu ronggowuni tiada, kertanegara sudah siap menggantikan.
Untuk menciptakan keamanan dan ketentraman, ronggowuni
membangun pertahanan di canggu lor. Tahun 1268 ronggowuni meninggal dan
didharmakan di weleri sebagai siwa dan jayagu sebagai budha amogapasa, tak lama
kemudian mahesa cempaka juga meninggal, ia didharmakan di kumpeter dan wudi
kuncir.
e.
Kertanegara
Kertanegara adalah raja terakhir singosari dengan gelar
Sri Maharadja Sri Kertanegara cita-citanya ialah hendak menyatukan nusantara.
Untuk merealisasikan cita-citanya ini kertanegara mengadakan ekspedisi pamalayu
1275. Tujuan ekspedisi ini adalah untuk mempererat hubungan dengan kerajaan
melayu dan sekaligus untuk melemahkan kedudukan sriwijaya serta membendung
mongol.
Untuk memepererat hubunban denga melayu, kertanegara
mengirimkan hadiah berupa aptung amogapasha beserta 14 patung pengiringnya
kepada penguasa melayu sri maharaja mauliwarmadwa. Demikian pula penguasa
melayu mengakui kekuasaan singasari. Pada tahun 1280, 1281 dan 1286 Kubhilai
khan mengirimkan utusannya ke singasari agar singasari mengakui kekuasaan
kubhilai khan. Karena kesalnya kertanegara, utusan kubhilai khan dibuat cacat
ketika datang lagi tahun 1289 M. akibat tindakan kertanegara tersebut kubhilai
khan marah karena dianggap penghinaan. Oleh karena itu kubhilai khan mengirim
tentaranya untuk menghukum kertanegara tahun 1292 M. namun kedatangan kubhiliai
khan ini terlambat karena kertanegara sudah meninggal setahun sebelumnya akibat
serangan Jaayakatwang.
Keruntuhan Singasari
Singasari runtuh karena serangan jayakatwang (raja
kertanegara) tahun 1292. Waktu itu kertanegara dan pembesar lainnya sedang
mengadakan upacara keagamaan. Sementara pasukan singasaari sedang mengadakah
ekspedisi pamalayu, sehingga dengan mudah singasari dikuasai musuh. Kertanegara
wafat dan dimakamkan di candi jawi sebagai siswa budha.
- Kerajaan Bali
Untuk mengetahui perkembangan kerajaan bali dari sumber
berupa berita cina yang mengatakan bahwa disebelah timur dari kerajaan Hling
terdapat Dwa-ta-pan. Menurut para ahli dwa-ta-pan adalah bali
Sumber sejarah kerajaan bali juga dapat diketahui dari
sumber prasasti seperti prasasti berangka tahun 882 M (804 saka) yang berisi
tentang pembuatan pertapaan di bukit kintamani. Prasasti lainnya berangka tahun
896 M dan 911 M yang isisnya juga menyebut tempat suci dan menyebutkan istana
raja yang terletak di singhamandawa tanpa menyebut rajanya.
a. Keadaan pemerintahan
Menurut para ahli raja-raja bali berasal dari keturunan
wangsa warmadewa. Raja inilah yang dianggap sebagai raja tertua di Bali yang
kemudian menurunkan raja-raja di Bali seperti :
1. Raja Sri KEsari Warmadewa
2. Raja ungrasena
3. Raja haji tabanendra warmadewa
4. Raja jayasing warmwdewa
Sejak tahun 960 M jayasing mulai ikut memerintah dengan
kedudukan sebagai putra mahkota. Dalam sebuah prasastinya disebutkan bahwa raja
jayasing membuat pemandian di desa manukraya pemandian tirta empul dekat istana
tampak siring.
5. Raja jayasadhu warmadewa
6. Sri maharaja sri wijaya mahadewi
7. Raja udayana warmadewa
8. Raja anak wungsu
9. Waja walprabu
10. Raja jayasakti
b. Keadaan social ekonomi
Masyarakat di bali hidup bercocok tanam dan berdagang.
Mereka punya kebiasaan apabila orang meninggal mayatnya dihiasi dengan emas dan
diberi wangi-wangian lalu dibakar.
c. Agama
Agama yang berkembang di bali sebagian besar adalah hindu
waisanawa maupun hindu siwa serta
sebagian masyarakat ada yang memeluk agama budha. Agama hindu di bali berkembang
pesat sehingga bali dijuluki museum hidup.
- Kerajaan Pajajaran
a.
Pendiri
Pendiri kerajaan pajajaran adalah maharaja sri jayabupati
jayamanahen wisnumurti samararijaya sakalabhuwanamandaleswaranindita haro
gowardhana wikramothunggadewa atau terkenal dengan sebutan jayabhupati saj.
Karena pajajaran berdiri abad 11, yang terletak di prahajyan sunda-jawabarat.
Sumber yang memperkuat keterangan ini adalah prasasti sanghyang tapak yang
berangka tahun 1050 M yang ditemukan di kampong pangcalikan dan bantamucang di tepi sungai citatih daerah cibadak.
Prasasti sanghyang tapak menyebut-nyebut nama maharaja
jayabhupati sebagai raja sunda. Prasasti ini berisi kutukan terhadap siapa yang
melalnggar larangan-larangan untuk memasuki sebagian sungai yang terletak di sebelah
timur sanghyang tapak, tertutup bagi segala macam penangkapan ikan. Barang
siapa melanggar larangan ini akan termakan sumpah yaitu terbelah kepalanya,
terminum darahnya, terpotong ususnya, terhisap otaknya, dan terbelah dadanya.
b.
Pemerintahan
Pada masa pemerintahan sri jayabhupati ibukota pajajaran
berada di pakwan pajajaran, tetapi kemudian pindah ke kawali-cirebon. Raja-raja
pajajaran sesudah sri jayabhupati adalah :
1. Rahyang niskala wastu kencana
2. Rahyang dewa niskala
3. Sri baduga maharaja, merupakan raja yang namanya banyak
disebut-sebut karena pada masa pemerintahannya terjadi peristiwa bubad tahun
1357. Peristiwa ini mengakibatkan raja dan para pembesar keraton lainnya
meninggal karena serangan tentara gajah mada di bubat.
4. Hyang bunisora
5. Prabu niskala wastu kencana
6. Tohaan
7. Ratu jayadewata
8. Ratu samiam (suraweisa)
c.
Agama
Agama yang dianut oleh pajajaran adalah hindu waisanawa.
Hal ini dapat dilihat dari nama raja pajajaran yang menggunakan gelar
wisnumurti.
d.
Keadaan social ekonomi mayarakat
Kerajaan sunda memiliki pelabuhan yaitu : banten, pontang,
cigede, tangara, kalapa, cimanuk. Melalui enam pelabuhan inilah masyarakat
pajajaran melakukan kegiatan perdagangan dan pelayaran dengan daerah-daerah
lain serta Negara lain. Barang dagangan yang mereka jual berupa hasil
masyarakat seperti lada, asam, beras dan barang-barang lain yang diperoleh dari
pelabuhan lain seperti sayur-mayur, sapi, kambing, biri-biri, babi, tuak, serta
buah-buahan.
Disamping masyarakat melakukan aktivitas perdagangan
sebagian dari mereka juga ada yang bercocok tanam khususnya bagi mereka yang
ada di pedalaman.
- Kerajaan Majapahit
a.
Raden wijaya
Pendiri kerajaan majapahit adalah raden wijaya tahun 1293
M dengan gelar kertajaya jayawardhana. Raden wijaya adalah menantu kertanegara
yang gugur tahun 1292 akibat serangan jayakatwang raja Kediri.
1. Tindakan-tindakan raden wijaya setelah menjadi raja
Setelah raden wijaya berhasil menjadi raja majapahit, ia
mengambil beberapa tindakan yang dianggap penting yaitu :
a) Mengawini keempat putrid kertanegara yaitu Tribhuwaneswari
kemudian beranak jayanegara, narendraduhita, dewi prajnaparamita dan dewi
gayatri beranak tribhuwanatunggadewi dan raja dewi maharajasa. Disamping
keempat istri raden wijaya punya istri dari melayu dara petak (hadiah dari
melayu)
b) Arya wiraraja diberi wilayah sebelah timur majapahit yaitu
lumajang sampai blambangan.
c) Ronggolawe dijadikan bupati tuban, tetapi tidak puas yang
akhirnya memberontak.
d) Nimbi dijadikan patih hamangkubumi, suatu jabatan yang
strategis yang banyak diirikan teman-temannya.
e) Sora yang ikut menyelamatkan raden wijaya dijadikan wakil
patih
f) Desa kudadu dijadikan daerah perdikan karena membantu
melindungi raden wijaya dari kejaran musuh (jayakatwang)
2. Keadaan politik pemerintahan
Langkah usaha yang dilakukan raden wijaya dengan
memeberikan kedudukan kepada orang-orang yang berjasa seperti ronggolawe dan
kawan-kawannya merupakan cara yang bagus. Namun langkah tersebut ternyata belum
memuaskan bagi mereka. Akibatnya mereka yang tidak puas dengan pemberian
tersebut melakukan pemberontakan. Pada masa pemerintahan raden wijaya terjadi
beberapa peristiwa yang menggoncang pemerintahannya antara lain :
a) Pemberontakan ronggolawe
Ronggolawe memberontak karena tidak puas dengan jabatan
yang diberikan kepadanya. Ronggolawe menghendaki jabatan sebagai patih yang
diberikan kepada nambi.
b) Pemberontakan sora
Karena fitnahan yang dilancarkan halayuda akhirnya terjadi
bentrokan antara pasukan majapahit dengan rombongan sora yang hendak menghadap
kepada raja majapahit. Dalam peristiwa ini rombongan sora binasa. Peristiwa ini
dikisahkan dalam kidung sorandaka.
Raden wijaya wafat
Tahun 1309 raden wijaya wafat, ia digantikan oleh
jayanegara anak raden wijaya dengan tribuanaswari. Raden wijaya dimakamkan di
candi ciwa disamping blitar
b.
Raja Jayanegara
Masa pemerintahan jayanegara merupakan masa suram bagi
kerajaan majapahit karena pada masa ini majapahit banyak dilanda kekacauan.
Jayanegara orangnya lemah, mudah dipengaruhi dan memiliki sifat yang kurang
terpuji, sehingga dijuluki kologemet yang artinya orang lemah yang jahat.
Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi masa jayanegara.
1. Pemberontakan kuti semi 1319
Kuti dan semi adalah anggota pasukan dharmaputra. Pasukan
dhamaputra adalah pasukan elit jaya Negara yang dimanjakan oleh raja. Tetapi
pasukan ini sendiri kurang senang terhadap jayanegara. Pada tahun 1319 kuti
semi menduduki ibukota kerajaan majapahit, sehingga jayanegara terpaksa
diungsikan di desa badander (peristiwa badander). Pemberontakan kuti akhirnya
berhasil dipadamkan pasukan bhayangkari pimpinan gajah mada.
2. Pemberontakan nambi
Karena fitnah dan hasutan yang dilancarkan halayuda
terhadap nambi, akhirnya nambi terseret ke dalam jurang perselisihan dengan
jayanegara, diakhiri dengan meninggalnya nambi dan hancurnya daerah lumajang.
3. Peristiwa Tanca 1328
Pada suatu hari istri tanca (tabib kerajaan) digoda oleh
jayanegara. Rasa cemburupun muncul di hati tanca. Pada suatu hari jayanegara
mengidap penyakit bisul yang mengganggu kesehatan jayanegara. Tanca sebagai
tabib kerajaan dipanggil untuk memotong bisul tersebut. Sehabis mengoperasi
pisau yang dipakai tanca ditusukan ke dada jayanegara hingga meninggal.
Sementara tanca sendiri kemudian dibunuh oleh gajah mada.
c.
Tribhuwanatunggadewi (1328-1350)
Tribhuwanatunggadewi adaalh anak raden wijaya dengan
gayatri. Ia menjadi penguasa majapahit karena menggantikan gayatri yang sudah
menjadi bhiksuni (pertapa). Pada masa pemerinthannya terjadi pemberontakan
sadeng 1331. Peberontakan ini berhasil dipadamkan gajah mada. Keberhasilan
gajah mada ini semakin memperlancar jalan gajah mada untuk menggantikan patih
arya tadah yang sakit-sakitan.
Pada tahun 1334 arya tadah mengundurkan diri. Gajah mada
ditunjuk sebagai patih hamangkubumi. Dalam pelantikannya gajah mada mengucapkan
program politiknya yang sering disebut sumpah palapa yang bunyinya “Huwus
kalah nusantara, isun amukti palapa;
huwus kalah gurun, seram, tanjungpura, haru, Pahang, dompo, bali, sunda,
Palembang, tumasik, barulah saya akan istirahat”
Untuk merealisasikan cita-citanya tersebut orang-orang
yang dianggap lawan disingkirkan dan diganti pejabat baru yang mendukung
politiknya. Selain itu gajah mada mengangkat mpu nala untuk memimipin pasukan guna menundukan Indonesia barat.
Pada tahun 1350 trihuwanatunggadewi turun tahta karena
gayatri meninggal dunia. Tahta diserahkan kepada hayam wuruk yang waktu itu
masih muda.
d.
Hayam wuruk 1389 – 1429
Hayam wuruk adalah anak tribhuwanatunggadewi dengan
kertawardana. Ia memerintah sejak tahun 1350 dengan gelar sri rajasanagara.
Hayam wuruk merupakan raja terbesar majapahit. Pada masanya hampir seluruh
nusantara dipersatukan kecuali pajajaran. Untuk menundukan pajajaran digunakan
cara perkawinan politik yang mengakibatkan terjadinya peristiwa bubat 1357.
Pada tahun 1364 gajah mada meninggal dunia, kemudian tahun
1389 hayam wuruk juga meninggal dunia. Meninggalnya kedua tokoh penting dalam
kerajaan majapahit ini menyebabkan majapahit mundur.
e.
Wirakramadana 1389 -1429
Wirakrawardana adalah kepnakan hayam wuruk. Ia berhak
mewarisi tahta karena ia kawin dengan kusumawardani anak hayam wuruk dengan
paduka sri. Sementara istri selir hayam wuruk mempunyai anak bernama wirabumi
(penguasa blambangan). Meninggalnya hayam wuruk majapahit dilanda perang
saudara.
Perang paregreg 1406
Perang paregreg adalah perang saudara antara majapahit
barat dengan majapahit timur yaitu
antara wikrawardana melawan wirabumi. Perang ini dimengangkan majapahit
barat/wikrawardana.
Keruntuhan Majapahit
Sepeninggal gajah mada dan hayam wuruk, kerajaan majapahit
mulai mundur. Sebab-sebabnya adalah :
1. Meninggalnya gajah mada sebagai seorang pemimpin yang seba
bisa
2. Tak ada pembentukan pemimipin baru yang cakap sepeninggal
gajah mada
3. Adanya perang saudara / paregreg
4. Banyak daerah-daerah yang melepaskan diri karena majapahit
mulai lemah dan
5. Pengaruh masuknya agama islam.
Karena majapahit runtuh dan berakhir pada tahun 1478
akibat serangan Girindrawardana dari Kediri. Waktu itu majapahit dipimpin oleh
kertabumi (1468 – 1478)
Susunan pemerintahan majapahit
Susunan pemerintahan majapahit pada masa hayam wuruk
adalah sebagai berikut :
1. Dewan sapta prabu, adalah dewan penasihat raja
2. Mahamentri kartini, adalah jabatan kehormatan yang terdiri
atas Indonesia Hino, Indonesia Halu, Indonesia Sirikan
3. Pancaring wilwakita adalah dewan eksekutif yang bertugas
menjalankan pemerintahan sehari-hari.
4. Dharma dyaksa adalah jabatan yang mengurusi masalah agama.
Dharma dyaksa ada dua yakni dhrama dyaksa kaciwan mengurusi agama hindu dan
ring kasogatan mengurusi agama budha.
5. Paningkah sri narendra dwipa, adalah jabatan peradilan
seperti mahkamah agung.
Hasil sutra majapahit
1. Hasil karya sastra lama
a. Kitab Negarakertagama karangan mpu prapanca 1365. Isinya
menguraiakan kerajaan majapahit
b. Kitab sutasoma oleh mpu tantular. Dalam kitab ini terdapat
ungkapan “Bhinneka Tunggal Ika, tan hana dharma mangwra” yang kemudian dipakai
semboyan Negara kita.
c. Kitab arjunawiwaha oleh mpu tantular
d. Kitab kuntjarakarna, pengarangnya tidak jelas
e. Kitab parthayajna tidak jelas pengarangnya.
2. Hasil karya sastra baru
a. Kitab pararaton oleh mpu tantular isinya menceritakan
dongeng ken arok sampai raja-raja singasari sampai majapahit, isinya sebagian
besar berupa mitos dan dongeng
b. Kidung sundayana, isinya menceritakan tentang peristiwa
bubat
c. Kidung sorandaka, yang isinya tentang pemberontakan sora.
d. Panjiwijayakrama, menceritakan raden wijaya sampai menjadi
raja majapahit
e. Kitab pamancangih, berisi sejarah para dewa
f. Kitab usana jawa, isinya tentang penaklukan gajah mada
terhadap pulau bali
g. Kitab usana bali, isinya tentang kekacauan bali akibat
keganasan maya danawa
h. Tantu paggelaran, isinya tentang pemindahan gunung
mahameru ke pulau jawa
i. Kitab caon arang dan korawasrama.
B.
System dan struktur social ekonomi (perdagangan, tenaga
kerja, penguasaan tanah pajak dan transportasi) masyarkat pada masa kerajaan
hindu-budha.
- System dan struktur social masyarakat
Masuknya agama hindu-budha ke Indonesia mempengaruhi
kehidupan social dan struktur masyarakat Indonesia. Sebelum hindu dan budha
datang di Indonesia masyarakat belum mengenal stratifikasi masyarakat. Namun
setelah hindu datang di Indonesia masyarkat mulai mengenal yang disebut system
kasta. Pembagian masyarkat berdasarkan kasta semula merupakan upaya orang arya
(di india) agar darah keturunannya tidak ternoda oleh keturunan bangsa Dravida.
Oleh karena itu diadakan pengelompokan berdasarkan status social mereka dalam
masyarakat, dimana orang-orang arya menduduki posisi penting seperti kasta
brahmana, ksatria, waisya, dan sudra ditempati orang-orang dravida.
Sementara didalam agama budha masyaraktnya pun terbagi
menjadi
a. Biksu-biksuni
Bhiksu dan Bhiksuni adalah pemeluk agama Budha yang telah
berhasil meninggalkan sifat keduniawiannya dan telah menempati tempat
tersendiri, yaitu biara. Para bhiksu (laki-laki) dan bhiksuni (perempuan) harus
menaati aturan-aturan yang telah ditentukan dalam biara, mereka tidak bisa
bebas sebagaimana masyarakat umum
b. Upasaka-upasika
Adalah masyarkat budha yang tingkatannya masih seperti
masyarakat kebanyakan. Mereka tidak begitu terikat dengan aturan-aturan seperti
para bhiksu dan bhiksuni. Mereka adalah mayarakat awam yang belum banyak
memperoleh atau memahami tentang ajaran agama budha. Golongan masyarakat ini
merupakan golongan mayoritas.
- System dan struktur ekonomi (perdagangan, tenaga kerja dan transportasi) masyarakat pada masa kerajaan hindu-budha.
Raja-raja pada zaman hindu budha memiliki kekuasaan yang
sangat besar karena ada anggapan bahwa raja adalah jelmaan para dewa di bumi.
Oleh karena itu kekuasaan raja adalah mutlak. Sementara rakyat dianggap hamba
yang harus tunduk dan patuh pada peruntah raja. Raja sebagai penjelmaan dewa
bumi berhak mengatur dan menguasai segalanya dari tanah, pajak, tenaga kerja,
perdagangan dan transportasi.
a. System perdagangana dan transportasi
Raja berhak penuh atas perdagangan dan transportasi yang
ada di wilayah kekuasaanya. Pada masa hindu-budha, raja dan bangsawan adalah
pemilik modal, pemilik barang dan kapal. Apabila da pedagang-pedagan asing yang
pertama kali dituju adalah raja. Para pedagang bisa melakukan transaksi dengan
raja sebagai penguasa wilayahnya. Para pedagang asing akan mendapatkan barang
yang dibutuhkan sementara raja juga memperoleh barang dari pedagang asing yang
dibutuhkan. Umumnya mereka melakukan jual beli dengan cara barter.
Selain melayani para pedagang raja juga menyediakan kapal
beserta isinya untuk dijalankan oleh para nahkoda, caranya dengan system bagi
hasil.
b. System penguasaan tanah, pajak tanah, dan tenaga kerja
Pada dasarnya raja adalah penguasa dan pemilik tanah di
daerah kekuasaanya. Sementara rakyat yang menempati wilayah tersebut sebagai
penyewa. Oleh karena itu rakyat harus membayar pajak kepada raja berupa upeti.
Untuk meperlancar tugas seperti penarikan pajak biasanya raja telah menunjuk
penguasa daerah untuk mengkoordinir pengumpulan pajak dari masyarakat.
Sementara penguasa daerah menunjuk para petugasnya untuk mengumpulkan pajak
dari masyarakat. Apabila pajak/upeti masyarakat terkumpul dengan baik tanpa ada
kecurngan kerajaan cepat kaya dan maju.
Kerajaan yang maju dan makmur akan meninggalkan berbagai
macam peninggalan yang berharga. Sebab dengan pajak/upeti yang terkumpul, raja
bisa memanfaatkannya untuk membangun missal : candi atau symbol-simbol
kebesaran lainnya.
Untuk pembangunan monument seperti candi, raja tidak
mengalami kesulitan. Sebab rakyat yang hidup di lingkungan kerajaan harus
tunduk dan patuh kepada peruntah raja. Raja berhak mengerahkan tenaga rakyat
tanpa harus membayar seperti pembuatan candi Borobudur, prambanan dan
lain-lain.
C. Struktur
Birokrasi Antara Kerajaan Hindu-Budha Di Berbagai Daerah
- Struktur birokrasi kerajaan sriwijaya
Sriwijaya merupakan kerajaan maritime terbesar dan
kerajaan nasional pertama di Indonesia. Wilayahnya luas, pengaruhnya bersar dan
banyak dikunjungi pedagang dari berbagai daerah dan Negara lain. Negara yang
besar harus memiliki system yang baik dan alat keamanan yang kuat.
Oleh kaena itu sriwijaya mengeluarkan berbagai macam
birokrasi untuk memperkuat diri dalam menghadapi macam tantangan. Hal ini
Nampak pada sebagian prasasti sriwijaya berisi tentang aturan-aturan dan
ancaman kepada siapa saja yang akan mengacaukan sriwijaya.
Sebagai kerajaan maritime sriwijaya harus mampu menguasai
jalur-jalur yang menghubungkan daerah satu dengan daerah lainnya. Hal ini akan
terwujud apabila sriwijaya memiliki birokrasi yang kuat dan alat keamanan yang
mencukupi dan memiliki daya jelajah yang cepat.
- Struktur birokrasi kerajaan mataram hindu
Kerajaan mataram adalah kerajaan agraris dan hindu di jawa
tengah. Kerajaan ini berdiri abad 8 M oleh sanjaya.
Sebagai kerajaan agraris, raja mataram harus memiliki
hubungan baik dengan daerah-daerah. Berdasarkan informasi dari berbagai
prasasti bahwa pada zaman mataram hubungan antara kalangan istana dengan
desa-desa cukup baik walaupun kadang-kadang terdapat perbedaan antara keadaan
di keraton dengan desa.
Dari prasasti yang ditemukan di mataram juga menyebutkan
bahwa raja memerintah dibantu oleh para pejabat tinggi, misalnya mahamneteri I
Hino, Mahamenteri I halu dan Maha Menteri I sirikan. Dibawah mahamneteri I
Hino, Mahamenteri I halu dan Maha Menteri I sirikan masih ada pejabat yang
lebih rendah lagi.
Sementara untuk menjaga keamanan di mataram dikeluarkan
peraturan untuk menjamin keamanan dan ketertiban di desa-desa. Mengingat waktu
itu penduduk masih jarang, para pedagang sering dirampok ditengah jalan karena
jarangnya penduduk. Untuk itu dikeluarkan aturan-aturan yang member ancaman dan
hukuman bagi para penjahat missal hukuman badan sampai hukuman mati.
- Struktur Birokrasi Kerajaan Pajajaran
Struktur birokrasi kerajaan sunda dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a. Pemerintah pusat dipegang oleh raja
b. Raja dibantu oleh mangkubumi (perdana menteri)
c. Mangkubumi membawahi beberapa orang tua nanganan
d. Dibawah menteri adalah wado (pejabat rendahan)
- Struktur Birokrasi Kerajaan Majapahit
Struktur birokrasi majapahit menunjukan adanya kekuasaan
yang bersifat territorial dan desentralisasi dengan birokrasi yang terperinci.
Hal ini karena pengaruh kepercaayaan yang bersifat kosmologi. Dengan konsep
semacam ini majapahit dianggap sebagai replica jagad raya dan raja majapahit
disamakan sebagai dewa tertinggi yang bersemayam di puncak mahameru.
Dalam prasasti tuhannaru 1245 saka menyebutkan bahwa
kerajaan majapahit dilambangkan sebagai persada dengan raja jayanegara sebagai
wisnuwawantara dan mahapatih sebagai pranala.
Pada masa hayam wuruk susunan pemerintahan majapahit telah
mendekati kesempurnaan. Hal ini dapat dilihat dari adanya bermacam-macam
jabatan seperti berikut :
a. Raja, merupakan penguasa tertinggi dan menduduki puncak
hirarki kerajaan. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di bumi yang harus
disembah dan dihormati.
b. Bhatara sapta prabu yaitu dewan pertimbangan kerajaan,
bertugas memberikan pertimbangan kepada raja. Anggotanya terdiri atas sanak
keluarga raja.
c. Rakyan mahamantri kartini, yaitu jabatan kehormatan yang
biasanya ditempati putra raja. Mereka terdiri atas 3 orang, yaitu : rakyan
mahamneteri I Hino, rakyan Mahamenteri I halu dan rakyan Maha Menteri I
sirikan. Diantara ketiga jabatan itu I Hino yang tertinggi dan terpenting.
d. Pancaring wilwatikta (mantri amancanegara) yaitu dewan
menteri yang terdiri atas 5 pejabat yaitu patih mangkubumi, tumenggung, demung,
rangga dan kanuruhan.. mereka ini adalah badan pelaksana pemerintahan
sehari-hari.
e. Dhama dyaksa, yaitu pejabat tinggi kerajaan yang mengurusi
bidang keagamaan. Ada dua dharma dyaksa yaitu dharma dyaksa ring kasiwan
(urusan hindu) dan dharma dyaksa ring kasogatan (urusan budha).
f. Panangkih sri narendra dwipa, yaitu peradilan.
D. Factor-faktor
penyebab runtuhnya kerajaan bercorak hindu-budha
- Runtuhnya kerajaan bercorak budha
Memasuki abad 13 M kerajaan-kerajaan bercorak hindu-budha
mengalami kemunduran. Misalnya kerajaan sriwijaya. Kerajaan sriwijaya merupakan
kerajaan nasional pertama dan menjadi pusat agama budha di asia tenggara.
Orang-orang yang akan belajar agama budha di india, biasanya harus belajar
terlebih dahulu di sriwijaya sebagai bekal menuju ke india. Di sriwijaya mereka
belajar agama dibimbing pendeta sakyakirti dan dharmakirti.
Letak sriwijaya sangat strategis karena berada pada
persimpangan perdagangan internasional. Kondisi ini didukung oleh sungai-sungai
di Sumatra umumnya landai dan lebar sehingga mudah dilayari. Sriwijaya juga
banyak menghasilkan barang dagangan seperti kapur, penyu dan gading.
Namun memasuki abad 13 M kerajaan sriwijaya mengalami
kemunduran. Adapun sebabnya adalah :
a. Letak pelabuhan sriwijaya makin jauh dengan pantai
Pendangkalan yang terus menerus mengakibatkan Bandar makin
jauh dari pantai. Akibatnya para pedagang enggan berlabuh di Bandar sriwijaya,
sehingga sriwijaya makin sepi.
b. Bea masuk sriwijaya mahal
Chou Ku Fei mengatakan bea masuk sriwijaya makin tinggi.
Banyak beban dan pungutan yang harus dibayar agar bisa masuk Bandar sriwijaya.
Akibatnya para pedagang beralih ke Bandar lain dan sriwijaya ditinggalkan para
pedagang.
c. Masuknya agama islam
Pada abad 13 M agama islam mulai berkembang di nusantara.
Masuknya islam ke nusantara mampu member warna lain masyarkat Indonesia. Islam
disiarkan dengan cara damai, tidak membedakan status social masyarakat dan
dibawa oleh para pedagang.
Perkembangan islam di nusantara makin pesat terutama di
daerah-daerah pantai. Sejalan dengan perkembangan islam di nusantara, wilayah
yang semula ada dibawah pengaruh hindu-budha melepaskan diri dan berdiri
sendiri sebagai Bandar islam.
d. Serangan majapahit
Kondisi sriwijaya yang makin luas tak mampu menghalang
serangan majapahit tahun 1377 M. serangan ini mengakibatkan kondisi sriwijaya
makin lemah dan akhirnya runtuh.
e. Adanya ekspedisi pamalayu 1275
Ketika singasari diperintahkan oleh kertanegara singasari
mengirimkan tentaranya ke melayu tahun 1275 yang terkenal dengan ekspedisi
pamalayu. Ekspedisi pamalayu bertujuan untuk menjalin persahabatan dengan
kerajaan melayu dan memblokade sriwijaya agar hancur.
- Runtuhnya kerajaan bercorak hindu
Setelah sriwijaya mengalami keruntuhan, kerajaan –
kerajaan hindu juga mengalami nasib yang sama. Kerajaan majapahit yang menjadi
symbol kerajaan hindu dan bahkan disebut kerajaan nasional kedua mengalami
kemunduran. Sebabnya adalah sebagai berikut :
a. Meninggalnya patih gajah mada 1364 M
Patih gajah mada merupakan seorang organisator dan ahli
strategi ulung. Pada masa pemerintahannya majapahit menjadi besar dan kerajaan
majapahit berkembang pesat. Namun keahlian gajah mada tidak ada yang mewarisi,
sehingga ketika gajah mada meninggal tidak ada pemimpin yang bisa
menggantikannya.
b. Meninggalnya hayam wuruk 1389 M
Meninggalnya gajah mada yang kemudian disusul hayam wuruk
tahun 1389. Pemerintahan majapahit morat-marit. Kepercayaan daerah terhadap
pusat pudar dan daerah-daerah melepaskan diri.
c. Perang saudara (perang paregreg)
Sepeninggal gajah mada dan hayam wuruk konflik antar
keluarga muncul ke permukaan. Wikramawardana keponakan hayam wuruk yang menjadi
penguasa majapahit barat terlibat konfllik dengan wirabumi (penguasa
blambangan). Wirabumi adalah anak hayam wuruk dengan isteri selir. Peperangan
ini sangat melemahkan majapahit.
d. Masuknya agama islam
Sejak abad 13 islam sudah berkembang pesat di nusantara.
Berkembangnya islam ternyata mendesak kerajaan yang bercorak hindu.
e. Daerah-daerah bawahan melepaskan diri
Semenjak gajah mada dan hayam wuruk meninggal, tali
perekat daerah bawahan seolah-olah hilang sama sekali. Apalagi setelah
majapahit dilanda perang saudara, daerah bawahan tidak lagi terurus. Disusul
masuknya agama islam yang lebih demoktaris, daerah-daerah bawahan semakin
berani memisahkan diri. Dengan lepasnya daerah-daerah bawahan maka dengan
sendirinya pendapatan majapahit berkurang.
E.
Tradisi Hindu-Budha Didalam Masyarakat Di Daerah-Daerah
Tertentu Setelah Runtuhnya Kerajaan Hindu-Budha
Ditempat lain ada tanda-tanda pengaruh india yang sudah
tua tetapi belum jelas ialah :
- Di tengkarek di lembah Kapuas. Disitu ada mata air dan ada lukisan stupa pada batu besar. Tulisannya tidak jelas. Hiasannya payung bersusun yang diduga oleh krom sebagai pengaruh asli. Hurufnya palawa muda dan berbahasa sansekerta. Letak tengkarek pada jalan perdagangan yang berhubungan dengan Palembang
- Di gua kombeang. Letaknya di pedalaman muara Kaman. Diditu ada area budha dan wisnu. Menurut krom ini kelanjutan dari pengaruh seni kutai yang telah luntur. Jenisnya kesenian amarawati. Jadi dari india selatan, sebab amarawati letaknya antara sungai kisna dan godawari. Tempat ini pernah menjadi pusat kebudayaan pada abad II – IV. Dari kesenian amarawati kita kenal budha dipangkara (pelindung laut).
- Di sikendeng Sulawesi selatan pantai barat. Disitu juga ditemukan arca-arca jenis amarawati. Dahulu tempat ini juga dalam lintasan perdagangan. Kesenian amarawati lebih sederhana, terutama stupanya. Kesenian gupta bercampur kesenian amarawati terbentuklah kesenian Ajanta yang berkembang abad ke VI
- Di jember disana ditemukan arca tembaga berupa budha. Masih banyak lagi ditemukan sisa-sisa pengaruh hindu, misalnya di siguntang (Palembang) ada arca budhis jenis amarawati, di serawak ada arca ganesha.
Kiranya pengaruh-pengaruh yang kami sebut diatas langsung
dari india. Arca di siguntang besar sekali, jadi tentu dibuat disini. Kalau
kita teliti peninggalan-peninggalan diatas letaknya dalam jalan dagang. Dari
Palembang ke Kapuas, dari Palembang ke taruma, dari taruma ke Sulawesi selatan
terus ke kutai. Dari kutai ke philipina. Dan kita tahu bahwa pada abad ke IV
yaitu zaman dinasti gupta di india ada penyebaran budhisme ke asia tenggara.
Gaya keseniaanya campuran india asli dengan gandhara.
Akibat-akibat datangnya pengaruh Hindu :
Dengan datangnya pengaruh india berakibat :
a. Timbulnya system kemaharajaan
Dengan timbulnya raja yang menguasai beberapa daerah
dengan pegawai dan kerabat-kerabatnya menjadi kelas penguasa. Kelas ini hidup
dari rakyat, maka rakyat juga berproduksi untuk kelas ini. Dengan demikian
timbulah macam-macam pajak. Pajak innatura (barang) dan pajak beripa kerja.
Tanah dianggap milik raja dan rakyat menyewa atau hanggaduh.
b. Hinduisme mempercepat proses feodalisme. Kelas penguasa
ini seolah-olah cocok dengan kasta ksatria. Mereka menjadi kelas feudal.
c. Daerah perdagangan makin luas makin ramai, sebab raja
menggabungkan beberapa desa dan keamanan terjamin. Bagi daerah yang jauh
diserahkan kepada penguasa daerah.
d. Kemajuan kebudayaan asli lebih cepat, terutama yang
berhubungan dengan keagamaan. Banyak juga unsure-unsur hindu disesuaikan dengan
pandangan asli.
e. Perubahan dalam system keagamaan. Disini juga ada
sinkritisme.
f. Terjadi dualism masyarakat ialah masyarakat ialah
masyarakat kraton yang telah sungguh-sungguh di hindukan dengan masyarakat desa
yang masih boleh disebut asli.
g. Susunan ketatanegaraan lebih lengkap. Juga
administrasinya. Banyak buku hukum dipakai di samping hukum adat.
h. Masuk bahasa sansekerta, sebab sebagai bahasa dalam agama
dan sastra.
PENGARUH
PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM TERHADAP MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH
DI INDONESIA
A.
Proses
awal penyebaran islam di kepulauan Indonesia.
Agama islam di Indonesia diperkirakan abad 7 s.d 13
M. agama ini masuk Indonesia dibawa oleh para pedagang dan disiarkan dengan
cara damai. Sebelum islam masuk di Indonesia telah berkembang agama dan
kebudayaan hindu-budha. Namun pada abad ke 13 dan 15 kedua agama ini mulai
mundur dan terdesak oleh islam.
Perkembangan agama islam di Indonesia sangat pesat,
hal ini disebabkan oleh beberapa factor antara lain :
a. Agama
islam disebarkan dengan cara damai
b. Mundurnya
dua kerajaan besar yaitu sriwijaya dan majapahit
c. Islam
tidak mengenal penggolongan masyarakat
d. Ajaran
islam sangat manusiawi dan tidak memberatkan pemeluknya
e. Penyebaran
islam didukung oleh para wali songo
f. Didukung
oleh orang-orang Indonesia sendiri seperti para raja, bangsawan, adipati,
rakyat biasa, dan para ulama
g. Islam
masuk ke Indonesia tidak dibawa penjajah melainkan para pedagang sehingga
masyarakat mudah menerima.
Pendapat para ahli tentang proses awal penyebaran islam di kepulauan Indonesia.
1.
Kapan
islam masuk ke Indonesia
Sejarah tentang
masuknya islam di Indonesia masih terjadi silang pendapat antara tokoh satu
dengan yang lainnya. Perbedaan pendapat ini disebabkan karena adanya perbedaan
cara pandang yang disebabkan perbedaan bukti-bukti atau alasan yang mereka
kemukakan. Pendapat-pendapat itu antara lain adalah :
a.
Islam
masuk ke Indonesia abad 7. Pendapat ini didukung oleh
tokoh-tokoh sebagai berikut :
1)
Dr.
Hamka
Beliau mendukung pendapat yang mengatakan islam
masuk ke Indonesia abad 7 M dengan alasan bahwa pada tahun 674 M Raja Tacheh
(arab) mengirimkan utusannya kepada ratu sima yang terkenal adil dan jujur.
Selain itu waktu itu di jawa dijumpai orang arab islam.
2)
Zainal
arifin abbas
Dia mengatakan bahwa tahun 668 M ada utusan arab di
cina yang telah mempunyai pengikut islam di Sumatra utara.
3)
Drs.
Juned pariduri
Dia mengatakan bahwa tahun 670 di barus
(tapanuli-sumut) islam mulai masuk . dasarnya adanya makam syekh mukaddin di
barus yang berangka tahun Ha-mim yang artinya 48 H/670M.
4)
Berita
cina zaman dinasti Tang
Bahwa di kanton/sumatera ada orang yang beragama
islam
b.
Islam
masuk ke Indonesia abad 11 M
Pendapat ini didasarkan pada adanya makam Fatimah
binti maimun di lenan gresik yang berangka tahun 1082 M
c.
Islam
masuk di Indonesia abad 13 M
Pendapat ini berdasarkan :
1) Berita
marcopolo yang pernah singgah di sumatera utara ketika ia mengadakan perjalanan
dari cina ke Persia. Di sumatera utara marcopolo menjumpai orang yang telah
memeluk agama islam.
2) Batu
nisan malik al saleh berangka tahun 1297 menunjukan batu nisan seoran muslim.
d.
Islam
masuk ke Indonesia abad 15 M
Pendapat ini didasarkan pada berita dari Ma Huan
yang pernah singgah di gresik tahun 1416. Disitu Ma Huan melihat sudah banyak
masyarakat beragama islam.
2.
Dari
mana datanganya islam di Indonesia
Ada beberapa pendapat
tentang asal-usul datangnya islam di Indonesia.
a.
Islam
datang dari arab
Islam yang datang di Indonesia dibawa langsung oleh
para pedagang-pedagang arab sebab islam lahor di arab.
b.
Islam
dari Gujarat india
Para pedagang Gujarat yang beragama islam datang ke
Indonesia untuk berdagang selain bedagang mereka juga menyebarkan agama islam
di sela-sela mereka melakukan aktivitas berdagang. Bukti lain bahwa islam
datang dari Gujarat antara lain sebagai berikut :
1) Unsure-unsur
islam di Indonesia menunjukan persamaan islam di Gujarat yang telah tercampur
dengan unsure-unsur setempat.
2) Bentuk
batu nisan malik al saleh yang mempunyai cirri-ciri yang hampir sama dengan
bentuk nisan yang ada di india/Gujarat.
c.
Islam
datang dari Persia
Bukti-bukti yang mendukung pendapat ini adalah
berkembangnya tasawuf di Indonesia. Semula tasawuf berkembang di Persia.
3.
Siapa
pembawa islam di Indonesia
Ada beberapa pendapat
tentang pembawa islam di Indonesia. Pendapat itu antara lain :
a.
Para
pedagang
Para pedagang merupakan kelompok yang paling berjasa
dalam awal penyebaran islam di Indonesia, para pedagang muslim. Arab maupun
Gujarat datang ke Indonesia untuk berdagang. Namun karena sisa-sisa waktu untuk
pulang kembali ke negaranya masih longgar mereka gunakan untuk berdakwah
menyebarkan agama.
b.
Para
mubaligh
Mubaligh adalah orang yang tugasnya menyampaikan
ajaran agama. Para mubaligh lebih ahli dan lebih tahu keadaan atau kondisi
masyarakat sebab tugas mereka memang khusus untuk berdakwah.
c.
Golongan
Sufi
Penyiaran agama melalui tasawuf terasa lebih cocok
dengan kondisi masyarakat Indonesia yang suka berbau mistik.
4.
Saluran-saluran
islamisasi
Ada beberapa cara yang
dugunakan untuk proses islamisasi di Indonesia yaitu :
a.
Perdagangan
Perdagangan merupakan cara yang paling efektif untuk
penyebaran islam waktu itu. Sebab para pedagang langsung berhubungan dengan
raja, bangsawan, dan rakyat untuk memperoleh barang dagangan.
b.
Perkawinan
Perkawinan merupakan cara efektif untuk mengajak dan
mengikat keluarga yang belum islam menjadi islam, missal
-
Putrid campa kawin dengan raja brawijaya
yang kemudian bernama raden patah.
-
Rorosantang kawin dengan syarif Abdullah
beranak syarif hidayatullah
-
Maullana ishak kawin dengan putrid raja
blambangan beranak sunan giri.
c.
Tasawuf
Masyarakat Indonesia memiliki dan menyukai hal-hal
yang berbau mistik. Sehingga kedatangan kaum sufi diterima dengan senang hati
masyarakat Indonesia. Kesempatan ini dimanfaatkan kaum sufi untuk mendekati
masyarakat dan menyebarkan islam.
d.
Pendidikan
pondok pesantren
Penyebaran islam melalui pondok pesantren memiliki
nilai lebih karena pesantren merupakan kawah candra dimuka yang paling baik
untuk mendidik masyarakat/umat. Para santri yang datang dari berbagai daerah
bersatu untuk menuntut ilmu serta menerima gemblengan-gemblengan dari kyai.
Sehingga keluar dari pesantren mereka siap menghadapi tantangan-tantangan
dakwah di daerah-daerah yang mereka tempati.
e.
Kesenian
Seni merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
kehidupan. Oleh karena itu, berdakwah dengan menggunakan kesenian akan membawa
daya tarik tersendiri bagi masyarakat awam. Seni pewayangan banyak dimanfaatkan
oleh sunan kali jaga dalam berdakwah. Banayak cerita-cerita pewayangan yang
digubah disesuaikan dengan ajaran islam. Selain seni pewayangan ada cara lain
yang digunakan sebagai media dakwah seperti sekaten, grebeg maulud, seni debus
dan lain-lain.
5.
Peranan
wali sangan dalam proses islamisasi
Perkembangan islam
dijawa tidak dapat dipisahkan dari peranan wali sanga. Mereka adalah tokoh
islam di jawa yang memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat. Dengan sikap
yang santun tawadukdan penuh dengan kewibawaan para wali mengajarkan ajaran
islam dengan bijaksana. Para wali tahu bahwa masyarakat jawa waktu itu umumnya
beragama hindu. Oleh karenanya kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang berlaku
tidak langsung diberantas melainkan dimanfaatkan dan diisi dengan ajaran-ajaran
islam. Kalau kita melihat bentuk masjid kuno umumnya beratap tumpang. Ini
merupakan akulturasi dari bangunan pura (hindu)\
Nama-nama walisanga dan
asal daerahnya
1. Maulana
malik Ibrahim (sunan gresik)
2. Raden
saleh (sunan ampel)
3. Maulana
ainul yakin (sunan giri)
4. R.M.
Joko Said (sunan kalijaga)
5. Ja’far
shodiq (sunan kudus)
6. Umar
said (sunan muria)
7. Makdum
Ibrahim (sunan bonang)
8. Syarif
hidayatullah (sunan gunung jati)
9. Syeikh
maunat (sunan drajat)
Catatan : syekh siti
jenar ada yang memasukannya dalam kelompok wali sanga, namun karena ajarannya
tentang manunggaling kawulo gusti dianggap membahayakan keimanan,, oleh
karenanya dia dijatuhi hukuman mati.
B.
Tempat
dan bukti awal penyebaran islam di Indonesia
Bukti awal penyebaran islam di Indonesia tampaknya
masih kabur. Hal ini disebabkan kurangnya bukti yang dapat diandalkan.
Bukti yang paling tua tentang permulaan islam di
Indonesia ialah ditemukannya batu nisan dari aceh yang menandai kematian sultan
sulaiman bin Abdullah bin al basyir tahun 1211. Ditemukannya batu nisan malik
al saleh berangka tahun 1297 di samudra pasai. Bukti-bukti itu telah
menyakinkan kepada kita bahwa pada abad 13 islam telah ada di sumatera utara.
Didaerah leran gresik, jawa timur ditemukan makam
Fatimah binti maimun berangka tahun 1082 M yang menandakan makam orang lain.
Sementara menurut ma huan seorang tionhoa. Islam
yang pernah datang di majapahit tahun 1413 dengan jelas bahwa penduduk kota
majapahit sendiri terdiri dari tiga golongan, yaitu orang-orang islam yang datang dari barat (india) orang tionghoa
yang kebanyakan memeluk islam rakyat yang selebihnya beragama hindu.
Pada abad 13 timbul pusat perdagangan dan kegiatan
islam yang baru yaitu malaka. Pendiri kerajaan malaka adalah keturunan
majapahit yaitu parameswara. Setelah masuk islam bernama iskandar syah. Malaka
tidak hanya sebagai pusat perdagangan tapi sebagai pusat agama isalm di asia
tenggara. Tahun 1511 malaka jatuh ketangan portugis.
C.
Perkembangan
tradisi islam di berbagai daerah dari abad ke 15 sampai abad ke 18
Dalam dunia islam muncul berbagai tradisi setelah
islam berinteraksi dengan kebudayaan setempat. Hal ini tidak bisa dihindari
karena sebelum islam masuk kehidupan yang bersifat religious telah berkembang
pesat di nusantara. Sehingga perkembangan islam di nusantara tidak bisa murni
sebagaimana zaman rasulullah SAW.
Masuknya agama islam ke Indonesia tidak mematikan
kebudayaan/tradisi islam di berbagai daerah seperti berikut :
1. Ziarah
Ziarah artinya
mengunjungi atau sowan (bahasa Jawa). Istilah ini biasanya digunakan untuk
mengunjungi makam para wali, mengunjungi kuburan orang mati
Selain mencari berkah
ziarah dimaksudkan untuk menghormati orang yang telah meninggal dan untuk
melanggengkan hubungan orang hidup dengan orang yang telah mati.
Pada tahun syaban
menjelang bulan ramadhan masyarakat jawa memiliki kebiasaan berziarah ke makam
leluhur orang tuanya. Di jawa timur ziarah kemakam dilakukan pada jumat legi
sementara jumenengan pada jumat kliwon.
Cara seseorang dalam
berziarah juga bermacam-macam, ada yang berziarah kemakam dengan membacakan
alquran, menyebar kembang, membakar kemenyan, melaksanakan shalat didepan
makam, berdoa, membaca tahlil dan lain-lain. Masing-masing daerah biasanya memiliki
tradisi yang berbeda.
2. Mauled
nabi
Tradisi mauled nabi
diselenggarakan untuk mengenang kelahiran Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal
12 rabiul awal tahun hijriyah. Di Indonesia perrayaan mauled nabi dilaksanakan
dalam kaitan mencari berkah dari orang-orang alim. Orang-orang saleh seperti
berziarah ke makam-makam mereka/
Di jawa barat
peringatan mauled nabi diisi dengan kegiatan berziarah ke makam sunan gunung
jati, salah satu wali sanga di jawa barat. Di sumatera barat setiap tanggal 12
rabiul awal umat islam berziarah kemakam syeh burhanuddin, tokoh penyiar islam
di sumatera barat. Di kudus ada tradisi membaca kitab
“berjanji” yang berisi sejarah nabi secaara bergantian dari rumah ke rumah selama bulan mauled. Sementara di NTB datangnya bulan mauled terasa lebih semarak lagi, masyarkaat pada bulan mauled tiba, membuat masakan besat untuk dibagikan kepada tetangga daerah-daerah tertentu, kadang ada yang menampilkan atraksi seperti barang leak.
“berjanji” yang berisi sejarah nabi secaara bergantian dari rumah ke rumah selama bulan mauled. Sementara di NTB datangnya bulan mauled terasa lebih semarak lagi, masyarkaat pada bulan mauled tiba, membuat masakan besat untuk dibagikan kepada tetangga daerah-daerah tertentu, kadang ada yang menampilkan atraksi seperti barang leak.
a. Sekatenan
Di keraton Yogyakarta, Surakarta, Cirebon perayaan
mauled nabi disebut sekaten. Kata sekaten berasal dari kata syahadarian yaitu
dua kalimat syahadat yang artunya tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah utusan Allah.
Tradisi sekaten diperkenalkan pertama kali oleh
raden patah dari demak pada abad ke 16. Ribuan orang masuk islam dengan tradisi
tersebut. Oleh sultan-sultan berikutnya tradisi tersebut diteruskan sampai
sekarang ini.
Di Yogyakarta dan Surakarta perayaan sekaten diisi
dengan penyucian benda-benda pusaka kerajaan. Sultan juga membagi-bagikan
berkah berupa nasi tumpeng berbentuk gunung (gunungan)
b. Gunungan
lanang dan gunungan wadon
Pada perayaan sekaten ada satu acara yang
ditunggu-tunggu oleh masyarkat sekitar untuk mencari nafkah yaitu keluarnya
nasi gunungan yang akan dihiasi berbagai macam makanan yang dibawa ke dalam
masjid setelah didoakan nasi ini dibagikan kepada para pengunjung bahkan sering
menjadi rebutan para pengunjung.
Nasi gunungan yang dipersembahkan pihak keraton
merupakan bentuk ucapan terimakasih atas melimpahnya berkah dan rizki yang
diberikan Allah SWT
Nasi gunungan ada 2 macam yaitu gunungan lanang dan
gunungan wadon. Gunungan lanang merupakan nasi yang diberntuk dengan puncak
sebagai laki-laki dihiasi dengan panganan, telur asin, cabai merah,, kacang
panjang di sekelilingnya. Gunungan wadon merupakan gunungan nasi yang berbentuk
paying “perempuan” ditutup dengan panganan datar besar dan dikelilingi oleh
panganan berberntuk daun. Seluruh permukaan gunungan nasi dihiasi dengan
panganan-panganan kecil.
Makna perlambang asli gunungan nasi ini berkaitan
dengan masa pra hindu-budha, namun saat ini dianggap melambangkan alam semesta
berikut semua isinya dan kebesaran sang pencipta.
3. Tarekat
Tarekat berasal dari
bahasa arab thoriq yang artinya jalan atau jalan setapak. Jalan yang
dimaksudkan disini adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Kegiatan mereka bisa berupa dzikir memahami dan mengamalkan ayat-ayat alquran
serta bentuk kegiatan lain yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Tarekat merupakan
perkumpulan atau persaudaraan dalam perjalanan batin manusiauntuk mendekatkan
diri kepada sang pencipta. Karena perjalanan untuk mendekatkan diri kepada sang
pencipta itu tidak sama maka munculah bermacam-macam tarekat itu sesuai dengan
nama pendirinya.
Nama-nama tarekat yang
pernah ada di Indonesia :
No
|
Nama Tarekat
|
Pendirinya
|
Asal
|
1
|
Qodiriyah
|
Abd qodir jaelani
(1988-1166)
|
Baghdad
|
2
|
Rifaiyyah
|
Ahmad al rifai
(±1175)
|
Irak
|
3
|
Shadilillyah
|
Abu hasan al shadily
(± 1256)
|
Tunisia
|
4
|
suhawardiiyya
|
Abdul qodir suhawardi
|
Baghdad
|
5
|
Shattariyya
|
Abdullah sattar (±
1415)
|
-
|
6
|
Naqsabandiyah
|
Baha’al din
naqsabandiyah (1388)
|
Bukhara
|
7
|
Sammaniah
|
Syeikh M Samman
|
-
|
8
|
Qusyasyiah
|
Ahmad qushashi
|
-
|
Perkembangan
tarekat di Indonesia
Tarekat di Indonesia
berkembang abad +16 M sejalan dengan masuknya paham sufi di Indonesia. Dari
mana serta siapa pembawanya terkait di Indonesia tidak diketahui secara pasti.
Yang jelas tarekat ada di Indonesia sejak islam masuk dan berkembang di Indonesia.
D.
Kehidupan
pendidikan kesenian, kesusastraan, dan social di kerajaan-kerajaan islam di
berbagai daerah
1.
Perkembangan
pendidikan
Pendidikan yang
berkembang pada masa kejayaan islam adalah pemilik pondok pesantren. Pesantren
merupakan lembaga pendidikan tradisional yang muncul sejak awal perkembangan
islam.
Di Indonesia pendidikan
pesantren pertama ada di pulau jawa dan Madura. Para kyai menjadi penggerak
utama terbentuknya pendidikan pesantren. Sekolah semacam ini di minangkabau
disebut surau dan di aceh disebut dayah.
Menurut babad demak
pesantren pertama didirikan oleh raden patah (sunan ampel) pada pemerintahan
prabu kertawijaya dari majapahit. System pendidikan yang dikembangkan di pondok
pesantren umumnya masih tradisional. Santri dari berbagai daerah lalu berkumpul
dengan teman-teman di rumah/pondok milik kyai atau guru ngaji. Para santri
belajar dengan cara lesehan dan berkelompok. Materi yang diajarkan seperti
tafsir, fiqih, bahasa arab, adab dan qiro’ah.
Keberadaan pesantren
pada masa lalu memiliki andil yang sangat besar bagi munculnya kaum intelek dan
para ulama yang memiliki dedikasi yang tinggi dalam penyebaran islam
selanjutnya. Oleh karena itu keberadaan pesantren sampai sekarang tetap
diperthankan dan jumlahnya semakin banyak. Kurikulumnya pun makin disempurnakan
sesuai dengan tuntutan zaman. Walhasil muncul pondok-pondok pesantren modern
seperti gontor dan tempat lain.
2.
Kesenian
Perkembangan islam di
Indonesia semakin memperkaya khazanah kebudayaan nasional. Dalam bidang
kesenian islam telah meninggalkan berbagai kreasi seni seperti berikut ini
a. Kaligrafi
Kaligrafi disebut pula seni menulis arab indah.
Kaligrafi menjadi cirri khas seni islam. Kepandaian menulis arab ini
dikembangkan di madrasah atau pondok pesantren. Sehingga tidak heran jika
perkembangan kaligrafi di Indonesia cukup pesat.
b. Seni
pahat
Didalam islam ada larangan membuat gambar/patung
maklhuk hidup. Oleh karena itu seni pahat pada masa islam tidak sepesat pada
masa sebelumnya. Perkembangan seni pahat pada masa islam hanya terbatas pada
seni ukir hias. Pola-polanya terdiri atas pola daun-daunan, bunga-bungaan,
bukit-bukit karang. Bila mana seseorang ingin membuat ukuran maklhuk hidup
biasanya bentuknya disamarkan dengan bungan atau dedadaunan seperti gambar kera
yang disamarkan dengan pola daun-daunan. Relief ini seperti terdapat pada
masjid mantingan jepara.
3.
Kesusastraan
Hasil karya sastra pada
zaman isalam tidak banyak sampai kepada kita, hal ini karena tidak ada tempat
untuk meneruskan kepada generasi penerus. Beberapa peninggalan karya sastra
isalm antara lain
a. Hikayat
Hikayat adalah cerita kuno, sejarah, roman
Contoh hikayat
1. Hikayat
si miskin dan si kaya
2. Hikayat
Hang Tuah
3. Hiikayat
jauhat manikam
4. Hikayat
panca tanderan
5. Hikayat
amir hamzah
6. Hikayat
raja-raja pasai
b. Suluk
Suluk adalah kitab-kitab yang membentangkan tentang
tasawuf
Contoh suluk
1. Suluk
sukarewa
2. Suluk
wujil
3. Suluk
syair perahu
4. Suluk
siburung pinang
5. Suluk
asrar’al arifin
c. Babad
Babad adalah cerita sejarah namun lebih banyak
berupa cerita daripada urauian sejarahnya
Contoh kitab babad
1. Babad
tanah jawi
2. Babad
giyanti
E.
System
dan struktur social masyarakat di kerajaan-kerajaan bercorak islam di berbagai
daerah
1.
Penyebaran
agama islam dan pertumbuhan kota
Sejalan dengan masuk
dan berkembangnya agama islam di nusantara maka berdirilah kerajaan-kerajaan
yang bercorak islam. Kerajaan-kerajaan bercorak islam yang mula-mula berdiri
antara lain : samudra pasai, aceh, malaka, demak, ternate, tidore, makasar, Banjarmasin
dan lain-lain. Daerah-daerah tersebut kemudian berkembang menjadi kota.
Sejalan dengan
tumbuhnya kota-kota baru di nusantara, maka wilayah perdagangan menjadi semakun
luas. Perluasan wilayah kota perdagangan ini makin cepat ketika malaka diduduki
portugis tahun 1511. Para pedagang yang semula singgah di malaka akhirnya
memindahkan kedaerah lain seperti Tuban, makasar, ternate, tidore dan
lain-lain.
Dengan demikian dapat
disimpulkan masuknya islam di Indonesia memperluas dan mempercepat pertumbuhan
kota-kota di Indonesia.
Factor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan kota.
Ada beberapa factor
yang turut serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kota-kota di
Indonesia yaitu sebagai berikut :
a. Letak
geografis
Yang dimaksudkan adalah letak kerajaan-kerajaan yang
berada di muara sungai sngat membantu mempercepat pertumbuhan kerajaan tersebut
menjadi sebuah kota. Demikian pendapat Charles M Cooley
b. Adanya
hubungan antar kota baik di Indonesia maupun dengan kota-kota luar Indonesia.
Samudra pasai, pidie, aceh, Indragiri, Palembang, dan malaka adalah
kerajaan-kerajaan yang sering berhubungan dengan pedagang-pedagang asing. Hal
ini akan mempecepat daerah-daerah tersebut menjadi perkotaan
c. Factor
politik
Maksudnya pertumbuhan dan perkembangan kota tersebut
bertalian dengan munculnya kekuasaan politik, missal kerajaan demak, Cirebon,
banten, sunda kelapa, malaka dan lain-lain. Daerah tersebut menjadi besar
karena kekuasaan politik
d. Factor
kosmologis dan magis religious
Menurut robertvon heine geldem bahwa pendirian pusat
kerajaan, penobatan raja, pemberian gelar raja, gelar ratu, menteri-menteri,
pendeta keraton, pembagian provinsi dan lain-lain selalu dihubungkan dengan
kosmologi dan hal-hal yang bersifat mistis.
Tujuannya adalah agar kerajaan itu bisa maju besar dan
selamat dan tidak ada gangguan dari maklhuk jahat
Cirri-ciri kota masa kerajaan islam
Pertumbuhan dan perkembangan kota pada masa kerajaan
islam memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
a. Ada
sebagian kota yang dipagari keliling dan ada yang tidak
b. Ada
tempat bertemunya penjual dan pembeli atau pasar. Pasar merupakan pusat
aktivitas perdagangan penduduk/masyarakat sekitar.
c. Adanya
tempat peribadatan
d. Adanya
perkampungan bagi penduduk
e. Kelompok
bangunan (keraton) sebagai tempat tinggal raja dan penguasa.
2.
Terbentuknya
jaringan ekonomi
Masuknya agama islam ke
Indonesia memiliki andil yang sangat besar terhadap kemajuan di tanah air.
Salah satunya adalah munculnya jaringan ekonomi Indonesia.
Ketika islam masuk dan
berkembang di Indonesia wilayah perdagangan makin meluas. Hal ini disebabkan
karena proses penyebaran islam dilakukan melalui perdagangan. Wilayah pesisir
dan pantai merupakan daerah-daerah yang mula-mula mendapati kunjungan para
pedagang muslim dari arab, Gujarat, Persia.
Daerah-daerah pesisir
pantai yang sering dikunjungi para pedagang akhirnya tumbuh menjadi pusat-pusat
perdagangan dan bahkan banyak yang muncul sebagai kerajaan seperti samudra
pasai, aceh, malaka, demak, sunda kelapa, banten, goa, ternate, tidore banjar
dan lain-lain. Daerah-daerah tersebut perannya semakin penting karena menjadi
pusat perekonomian di daerahnya.
Ketika selat malaka
dikuasai portugis tahun 1511, pusat perdagangan di sunda kelapa, banten, demak,
tuba, gresik, Surabaya, Sulawesi, ternate, tidore makin ramai sebab para pedagang
muslim enggan berhubungan dengan portugis di malaka. Jalur pelayaran yang
semula melewati selat malaka beralih menuju pantai barat Sumatra terus ke
selatan sampai ke selat sunda. Dari selat sunda menyusuri pantai utara pula
jawa lalu belok ke utara menuju Sulawesi dan ternate serta banjar. Inilah yang
menyebabkan jaringan perdagangan nasional makin ramai.
3.
Terbentuknya
jaringan intelektual
Sejalan dengan
pertumbuhan dan perkembangan islam di tanah air maka perubahan demi perubahan
mulai Nampak di tanah air. Perubahan itu ditandai munculnya kaum intelektual
muslim. Ada beberapa factor yang mendorong munculnya intelektual dalam
masyarakat, yaitu sebagai berikut :
a. Orang-orang
Indonesia belajar agama ke arab sejak munculnya hubungan dagang dengan Negara
muslim. Setelah kembali ketanah air mereka menjadi ulama dan pemuka agama di
tanah air.
b. Berdirinya
pondok-pondok pesantren di Indonesia seperti pesantren ampel denta di jawa
timur.
c. Ulama-ulama
arab tinggal di Indonesia dan menikah dengan orang Indonesia lalu menjadi
penyebar islam di Indonesia.
Tokoh-tokoh intelektual
yang muncul pada masa penyebaran islam adalah wali sanga, sunan tembayat, sunan
geseng, sunan nundung, syeh yusuf, syamsudin pasai, hamzah fansuri, nurrudin
arraniri dan lain-lain.
Sementera ulama
terkenal yang muncul pada abad 19 dan 20 seperti hasyim asy’ari (pendiri NU),
wahab chasbullah, bisri syamsuri, A. Hasan, KH. Ahmad Dahlan, KH. Samanhudi dan
lain-lain.
PERKEMBANGAN
NEGARA KERAJAAN-KERAJAAN
ISLAM
DI INDONESIA
A.
Kerajaan
Islam Pertama di Indonesia
1.
Kerajaan
samudra pasai
Berdasarkan catatan
mengenai pelayaran dan perdagangan di nusantara, bahwa agama islam masuk di
sumatera sekitar abad 7 M dan mulai berkembang pada abad 13 M. sehingga
sebagian masyarakat menganggap islam masuk di sumatera baru abad 13 M. padahal
islam ada disana sudah ada sejak terjadi hubungan dengan pedagang-pedagan arab,
Gujarat dan india.
a. Pendiri
Pendiri kerajaan samudra pasai adalah sultan malik
al saleh (marah silu) pada abad ke 13 M. bukti-bukti adanya kerajaan samudra
pasai adalah
1) Berita
marcopolo dari venesia yang pernah singgah di sumatera dia menjumpai orang
islam
2) Adanya
batu nisan malik al saleh berangka tahun 1927 M. dia adalah raja pertama samudra
pasai yang sebelumnya bernama marah silu. Setelah masuk islam dia diberi gelar
dan nama oleh syarif ekah “sultan malik al saleh”.
b. Letak
Letak kerajaan samudra pasai ada di kampong samudra
di tepi sungai pasai sumatera utara. Di dekat daerah tersebut sekarang terdapat
sebuah stasiun kereta api.
c. Raja-raja
samudera pasai
Raja-raja samudera pasai bergelar sultan. Gelar ini
diberikan langsung syekh syarif mekah yang waktu itu mengirimkan utusannya
untuk mengislamkan marah silu (malik al saleh). Raja-raja yang pernah
memerintahkan si samudera pasai adalah :
-
Sultan malik al saleh (1292-1297)
-
Sultan al malikush zahinr (1297-1326)
-
Sultan malikush zahir II (1326-1348)
-
Sultan zainal abiding (1350)
-
Sultan iskandar (1412)
Raja-raja samudra pasai yang banyak melakukan
kegiatan-kegiatan khususnya ilmu pengetahuan adalah sultan malikush zahir II.
Beliau aktif memajukan ilmu pengetahuan dan mengembangkan kerajaannya. Beliau
adalah seorang raja yang alim dan teguh imannya. Menurut ibnu batutah dari
maroko yang pernah singgah di pasai sultan zahir II adalah :
-
Baginda sangat kuat imannya dengan
bermadzhab syafii
-
Baginda sangat rajin mengajarkan agama
dengan bantuan guru agama
-
Baginda memiliki armada yang besar
sehingga pasai menjadi kota Bandar yang banyak dikunjungi pedagang untuk
memperoleh barang dagangan seperti rempah-rempah dan emas dan lain-lain. Mereka
ada yang berasal dari Gujarat, cina, arab dan jawa.
-
Baginda menjadikan pasai sebagai pusat
agama islam dan kegiatan ilmu pengetahuan dengan madzhab syafii. Sehingga pasai
menjadi pusat penyiaran agama islam. Berkat samudera pasai daerah minangkabau,
jambi, malaka, jawa, dan daerah Indonesia lainnya mulai terpengaruh agama
islam. Bahkan sampai ke pattani thailad
-
Dalam pemerintahannya beliau mengangkat
seorang qodil (pejabat tinggi)
Setelah beliau wafat samudera pasai mengalami
kemunduran. Penggantinya yaitu zainal abiding masih terlalu kecil dan belum
mampu menjalankan roda pemerintahan. Sehingga pada masa zainal abiding inilah
samudera pasai samudera pasai pernah ditaklukan oleh kerajaan siam dan
majapahit.
d. Keruntuhan
samudera pasai
Pada masa zainal abidin samudera pasai didera oleh
berbagai serbuan dari pihak luar yang mengakibatkan kerajaan menjadi lemah dan
akhirnya runtuh. Adapun sebab-sebab keruntuhannya adalah ;
1. serbuan
dari siam
kerajaan siam mengirimkan 4000 tentaranya untuk
menghancurkan kerajaan samudera pasai. Sesampainya di samudera pasai tentara
siam menyerahkan sebuah peti besar yang dikatakan hadiah dari negeri islam
untuk raja pasai. Namun setelah peti dibuka dihadapkan raja peti tersebut
berisikan 4 buah algojo bertubuh besar yang langsung menangkap zainal abidin
lalu dimasukan peti tersebut dan dibawa pergi ke siam dengan dikawal 4000
pasukan. Para pembesar pasai tidak berdaya menghadapi peristiwa ini. Siltan
zainal abiding ditawan dan di bawa ke siam sebagai tawanan. Setelah berembuk
akhirnya pembesar pasai datang ke siam dengan membawa upeti sebagai tebusan.
Zainal abidin dilepas diserahkan kembali. Dengan demikian strategi siam
berhasil untuk menaklukan pasai.
2. Serangan
majapahit
Tak lama setelah diserbu oleh siam, kerajaan pasai
ganti diserbu majapahit. Karena pasukan kalah kuat pasai tidak mampu
mempertahankan diri kecuali menyerah dan tunduk kepada majapahit.
3. Serbuan
dari nakur (aceh dalam)
Ketika terjadi serangan dari aceh dalam. Zainal
abidin tewas. Permaisuri zainal abiding akhirnya membuat sandiwara. Barang
siapa bisa membalas kematian suaminya akan dijadikan pendampingnya. Tampilah
seorang nelayan dengan gagah berani memimpin pasukannya menyerbu negeri nakur
dan berhasil. Nelayan yang berjasa ini langsng dijadikan suami dan diangkat
menjadi raja pasai, tetapi raja baru ini akhirnya dibunuh oleh putra mahkota
sendiri. Pada masa sultan iskandar pasai mengadakan hubungan persahabatan
dengan tiongkok yaitu sejak datangnya laksamana ceng ho. Tiongkok melindungi
pasai dari setiap ancaman dari luar.
4. Berdirinya
malaka
Setelah malaka berdiri tahun 1400 M keadaan pasai
sudah payah dan akhirnya terdesak oleh malaka. Apalagi malaka yang letaknya
sangat strategis memudahkan kerajaan tersebut berkembang pesat karena banyak
yang didatangi pedagang-pedagang asing.
B.
Konsep
Kekuasaan di Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha dan Kerajaan Bercorak Islam
System kekuasaan pada kerajaan-kerajaan hinsu-budha
dan islam pada umumnya adalah berasaskan keturunan atau turun-temurun. Jika
tidak demikian seseorang bisa menjadi raja karena ditahbiskan oleh pendeta
melalui upacara Vratoyastoma.
Pada masa perkembangan islam seseorang bisa menjadi
raja karena ditobatkan oleh para wali seperti di demak, Cirebon, dan banten.
Sementara malik al saleh dari samudra pasai dinobatkan menjadi sultan oleh syeh
ismail dari arab.
Konsep Kekuasaan pada kerajaan hindu-budha
menganggap bahwa raja adalah keturunan dewa di bumi. Raja memegang otoritas
politik tertinggi dan menduduki puncak hirarki kerajaan. Dalam melaksanakan
tugasnya raja dibantu sejumlah pejabat birokrasi. Seperti di masyarakat,
seorang raja dibantu oleh dewan sapta prabu, ada maha menteri kartini, ada
pancaring wilwakita dan paningkah sri narendradwipa.
Di dalam kerajaan hindu-budha tidak ada gelar khusus
bagi sebutan raja. Berbeda dengan kerajaan-kerajaan islam, ada beberapa sebutan
bagi raja-raja islam seperti sebutan bagi raja-raja jawa adalah sultan,
susuhunan, panembahan dan maulana.
Di Sulawesi selatan rajanya bergelar samboya (yang
disembah). Sementara di luwu rajanya bergelar mapayunge dan di bone bergelar
mangkaue (yang bertahta).
Didalam kebudayaan jawa konsep kekuasaan di kerajaan
hindu-budha dan islam pada umumnya menyatakan raja adalah makhluk yang
tertinggi di rakyat. Pribadi yang sacral penuh charisma. Didalam serat
niti praja dikatakan bahwa raja
diumpamakan bahwa raja berkuasa atas hidup dan matinya sandang dan pangan
rakyatnya.
C.
Struktur
Birokrasi Hubungan Pusat Daerah dan Hukum di Kerajaan-Kerajaan Bercorak Islam.
1.
Kerajaan
Mataram Islam
Kerajaan mataram islam
didirikan oleh panembagan senopati tahun 1575 dan mencapai kejayaan pada masa
sultan agung hanyokrokusumo (1613 – 1645). Wilayahnya meliputi jawa tengah,
jawa timur dan sebagian jawa barat. Sultan agung pernah bercita-cita ingin
menyatukan wilayah pulau jawa di bawah kekuasaannya. Untuk mewujudkan
cita-citanya beliau melakukan usaha menyerang VOC di Batavia tahun 1628 dan
1629 tetapi gagal karena mataram kalah persenjataan, jaraknya terlalu jauh,
kekurangan bekal, gagal membendung sungai ciliwung dan meninggalnya baurekso.
Sepeninggal sultan
agung kerajaan mataram mengalami kemunduran dan akhirnya pecah menjadi dua
yaitu mataram jogja dan mataram Surakarta (diatur dalam perjanjian giyanti
1775). Tahun 1757 mataram Surakarta pecah menjadi dua lagi yaitu kasunanan dan
mangkunegaran, sementara mataram Yogyakarta pecah menjadi dua yaitu kasultanan
dan pakualaman.
a. System
pembagian wilayah
Kerajaan mataram dibagi menjadi beberapa kesatuan
wilayah dengan keraton sebagai pusatnya. Wilayah itu antara lain :
-
Kutonegara atau kutagara yaitu wilayah
keraton yang dipimpin oleh raja.
-
Negoro agung yaitu wilayah yang
mengitari ibu kota kerajaan yaitu : kedu, siti ageng (bumi ageng), bagelan, dan
pajang. Masing-masing wilayah kemudian dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Wilayah
kedu terdiri atas siti bumi dan bumijo
2. Wilayah
siti ageng teridi atas siti ageng kiwo dan siti ageng tengen
3. Wilayah
bagelen terdiri atas daerah sewu dan numpak anyar
4. Wilayah
pajang terdiri atas penumping dan panekar
-
Mancanegara wetan (jawa timur) dan
mancanegara kilen (jawa tengah) yaitu wilayah diluar pantai dan bukan negoro
agung. Masing-masing dipimpin oleh seorang bupati. Beberpa bupati dikoordinir
oleh wedana bupati
-
Pasisiran wetan dan pasisiran kilen,
biasanya sungai serang yang mengalir antara demak dan jepara. Masing-masing
pasisiran dipimpin wedana bupati. Pesisir wetan pusatnya di jepara dan perisir
kilen pusatnya di tegal.
b. Susunan
pemerintahan
Susunan pemerintahan mataram adalah sebagai berikut
-
Raja adalah penguasa tertinggi kerajaan
-
Wedana lebet jumlahnya 4 yaitu wedana
gedong kiwo, wedana gedong tengen, wedana keparak kiwo, wedana keparak tengan,
keempat wedana ini dipimpin pejabat tinggi namanya patih lebet.
-
Wedana jawi jumlahnya ada 8 yaitu wedana
bumi, wedana bumijo, wedana sewum wedana numbak anyar, wedana siti ageng kiwo,
wedana siti ageng tengen, wedana penumping, wedana panekar
-
Tumenggung ada dua orang yang
bertanggung jawab langsung kepada raja
-
Bupati yaitu mengepalai daerah
mancanegara wetan dan kilen
-
Wedana bupati yaitu memimpin pesisiran
wetan dan kilen juga coordinator bupati mancanegara wetan dan kilen
-
Abdi dalem pametaan/pemutihan yaitu
pejabat keagamaan meliputi penghulu, katib, modin, naib, suronoto
-
Penghulu istana yaitu jabatan tertinggi
di bidang agama
-
Perdikan mutihan yaitu ulama yang
mengepalai desa dengan tugas memelihara tempat badah seperti masjid, meberi
pelajaran agama di daerahnya.
-
Perdikan kuncen yaitu perugas yang
memelihara makam keluarga raja.
-
Pujangga yaitu pejabat yang memiliki
keahlian di bidang sastra, adat seni, babad sejarah, silsilah raja, syair,
filsafat dan lain-lain.
-
Jeksa yaitu petugas yang membuktikan
atas kesalahan pesakitan
-
Bangsa pancaniti yaitu tempat siding
untuk mengadili pesakitan yang mengadili raja sendiri
-
Mertalutut atau singanagara yaitu
pelaksana hukuman mati.
c. Hubungan
pusat dan daerah
Untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara
pemerintahan pusat dengan daerah serta mencegah timbulnya pemberontakan dari
daerah perlu ada trik-trik sendiri bagi raja seperti
-
raja harus berwibawa dan tegas
-
membangun kesetiaan penguasa daerah
-
dalam pengangkatan pejabat perlu seleksi
yang ketat yaitu yang loyal pada raja.
-
Mengadakan pengawasan yang ketat
-
Para pejabat dikumpulkan pada acara
tertentu seperti grebeg maulud untuk mengetahui kesetiaan mereka.
-
Para pejabat yang tidak hadir dalam
pertemuan perlu dicurigai
-
Mengirim telik sandi untuk mengetahui
tingkah laku para pejabat yang dicurigai
-
Para penguasa daerah harus menyerahkan upeti
(glondong pangaren-areng)
-
Sering memindahkan pejabat-pejabat untuk
menghindari besarnya kekuasaan di daerah
-
Perlunya angger-angger (peraturan) untuk
menertibakan keadaan
2.
Kerajaan
Banjar
Kerajaan banjar
didirikan oleh pangeran samudra atau sultan suryanullah setelah masuk
islam pada abad 16 M.
a. Susunan
pemerintahan banjar
Susunan pemerintahan banjar meliputi :
-
Sultan adalah penguasa tertinggi banjar
-
Patih mangkubumi dan mantra sikap
mengurusi perbendaharaan istana termasuk menarik pajak bea cukai untuk
pemasukan kas kerajaan.
-
Pengapit mangkubumi adalah penghulu
-
Patih bali yaitu petugas sebagai hakim
-
Patih muhur yaitu petugas sebagai hakim
-
Sarawisa (jumlah 50 orang) bertugas
membersihkan istana yang dikepalai raksayuda
-
Margasari (jumlah 40 orang) bertugas
mengawasi raja saat menghadapi para pembesar kerajaan dipimpin sarayuda
-
Saragani yaitu petugas yang mengurusi
senjata seperti tombak, keris, tongkat, panah, perisai, senjata api dan
lain-lain. Dikepalai saradipa/wangsanala
-
Mangumbara yaitu kelompok khusus untuk
upacara kerajaan
-
Paying bawat yaitu pembawa alat upacara
seperti paying
-
Singapati/singataka yaitu petugas
penjaga keamanan pasar
-
Wargasari yaitu petugas yang mengurusi
bidang ekonomi
-
Juru gedong bertugas mengurusi bidang
ekonomi
-
Anggamarta yaitu sebagai kepala
pelabuhan/bea cukai
-
Juru Bandar yaitu petugas pelabuhan
local
-
Wiramarta yang mengurusi bidang
perdagangan. Mufti sebagai hakim tertinggi kerajaan yang mengepalai hakim-hakim
bawahan
-
Penghulu islam yaitu pemuka agama kepala
masjid besar
-
Lalawang kepala distrik
-
Pembekel yaitu kepala desa tertua yaitu
kepala kampong.
3.
Kerajaan
Aceh
Kerajaan aceh berdiri
abad 17 dan mencapai puncak kejayaan pada masa sultan iskandar muda. Pada
masanya inilah disusun undang-undang dengan tata pemeritahan yang disebut adat
mahkota alam.
1. Susunan
pemerintahan aceh
Kesultanan aceh dibagi menjadi 3 wilayah sagi dan
wilayah pusat kerajaan. Tiap-tiap sagi terdiri dari sejumlah mukim. Tiga sagi
di aceh disebut sagi XXV mukim.
Tiap-tiap sagi dikepalai seorang panglima sagi atau
hulubalang besar. Setiap distrik atau mukim dikepalai seorang hulubalang yang
memiliki kekuasaan otonom. Tiap mukim terdiri dari beberapa gampong yang
masing-masing dikepalai seorang keuci. Gampong dibagi menjadi wilayah yang
lebih kecil lagi yang memiliki tempat ibadah sendiri yang dikepalai seorang
mmeusanah.
2. System
pergantian tahta
Apabila raja meninggal maka anak laki-laki raja yang
lahir dari isteri pertama. Apabila tidak ada maka diambilkan dari putra
laki-laki lain. Jika tidak ada laki-laki, putrid pun bisa memangku jabatan raja
(sultanah). Jika raja pengganti belum dewasa maka ibu atau paman dapat memegang
tali kendali pemerintahan.
3. Penghasilan
kerajaan
Penghasilan kerajaan dapar diperoleh dari pajak dan
cukai. Misalnya pajak dari rakyat pribumi, orang asing, pajak tanah (wase
tanah), pajak pasar, adat peukan. Dari cukai misalnya pajak lada, pajak pinang,
pajak hasil hutan.
4. Kemunduran
Aceh
-
Tidak ada raja-raja besar yang mampu
mengendalikan daerah aceh yang luas
-
Daerah-daerah kekuasaannya banyak yang
melepaskan diri
-
Mundurnya perdagangan karena selat
malaka berhasil dikuasai belanda.
MENGANALISIS
PROSES INTERAKSI ANTARA TRADISI
LOKAL
HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA
A.
Perpaduan
Tradisi Lokal Hindu-Budha dan Islam Institusi Sosial Masyarakat di berbagai
Daerah
1.
Grebeg
Maulud.
Grebeg maulud pesat
menyambut hari kelahiran Muhammad SAW yang jatuh tanggal 12 Maulud. Dalam
menyambut hari kelahiran Muhammad SAW pihak keraton biasanya mengadakan 3 macam
kegiatan yaitu :
a. Keramaian
sekaten 1-2 minggu
b. Upacara
sekaten, tanggal 5-11 maulud
c. Grebeg
maulud yang jatuh tanggal 12 maulud
2.
Sekaten
Sekaten adalah perayaan
untuk menyambut hari kelahiran Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul
awal. Menjelang upacara sekatenan biasanya didahului berbagai macam keramaian
seperti pembukaan berbagai macam stand untuk berjualan berbagai macam barang,
permaian, atraksi. Sementara di masjid-masjid di bacakan sejarah nabi dengan
mambaca kitab berjanji secara bergantian.
Pada tanggal maulud
dikeluarkan gamelan yang diberi nama kiai Guntur madu dan nogowilogo yang
ditempatkan di bangsal ponconiti. Waktu tengah malam gamelan itu dipindahkan ke
halaman masjid agung. Gamelan tersebut dimainkan tiap hari sehabis subuh sampai
petang dan sehabis is’ya sampai tengah malam kecuali hari kamis petang sampai
jum’at siang.
Pada tanggal 11 maulud
sultan dengan diikuti para pembesar menghadiri perayaan maulud nabi di masjid
agung. Sebelum memasuki masjid diadakan upacara udik-udik/menyebar uang logam
oleh pangeran tertinggi. Uang tersebut untuk diperebutkan masyarakat guna
mendapat berkah. Keberuntungan udik-udik diulangi lagi oleh sulan ketika ada di
masjid.
3.
Perayaan
Malam 1 Suro
Pada malam satu suro di
keraton Surakarta baik kasunanan dan mangkunegaran diadakan upacara malam 1
suro. Kegiatan ini dirandai dengan mengarak/arak-arakan para abdi dalem sambil
membawa benda-benda keramat seperti kyai slamet (kebo bule). Sementara di
mangkunegaran masyarakat sekitar melakukan kegiatan mengelilingi keraton
mangkunegaran guna mendapatkan berkah.
B.
Perpaduan
Kepercayaan Lokal Hindu-Budha dan Islam Dalam Kehidupan Keagamaan Masyarakat di
Kerajaan-Kerajaan Bercorak Islam.
Perkembangan islam di Indonesia tidak bisa
menghindari unsure-unsur lama yang sudah lebih dulu berkembang di Indonesia.
Masyarakat pada umumnya dan jawa khususnya telah memiliki akar tradisi
Hindu-Budha maupun tradisi local yang sulit untuk ditinggalkan, sehingga ketika
islam masuk di Indonesia tradisi lama tidak disingkirkan melainkan berinteraksi
dengan islam. Bahkan para pendahulu kita seperti wali sanga ketika berdakwah
tidak langsung membuang tradisi lama melainkan tradisi lama tetap berjalan
namun diisi dengan ajaran islam. Unsure-unsur islam mulai dimasukan dalama tradisi
lama sehingga terjadilah percampuran kepercayaan atau sering disebut
sinkritisme.
Proses percampuran kepercayaan antara islam dengan
tradisi lama terus berlangsung dan tetap bertahan sampai sekaran ini. Di
beberapa kota besar masalah percampuran kepercayaan yang ada pada islam sedikit
demi sedikit sudah mulai ditinggalkan. Masyarakat mulai mengdakan pembaharuan
dan pembersihan ajaran agama yang tercampur dengan kepercayaan lain. Upaya ini
makin gencar setelah berdiri beberapa organisasi islam modern seperti
muhammadiyah, al irsyad, sarikat islam dan lain-lain. Namun kita sadar bahwa
sebagian besar masyarakat Indonesia ada daerah pedesaan yang sulit menerima
pembaharuan.
1. Sekaten
Sekatenan adalah
tradisi menyambut Maulud nabi (kelahiran nabi Muhammad SAW) yang jatuh tiap
tanggal 12 rabiull awal di keraton yogya, solo, Cirebon. Tradisi sekaten
diperkenalkan pertama kali oleh raden patah dari demak sebagai sarana dakwah,
kemudian tradisi ini tetap dipertahankan di Yogyakarta dan Surakarta.
2. Ziarah
Kebiasaan ziarah
merupakan kebiasaan atau tradisi lama seperti mengunjungi candi atau tempat
suci lainnya dengan maksud melakukan permujaan terhadap roh nenek moyang.
Kebiasaan semacam ini kadang masih berlanjur pada zaman madya di mana seseorang
berziarah ke makam wali, orang-orang pintar dan orang yang dianggap keramat
disertai dengan membakar kemenyan, menabur bunga tertentu di makam tersebut.
Ini adalah lanjutan kebiasaan/tradisi lama.
Kebiasaan semacam ini
memang sulit dihilangkan karena kebiasaan lama sudah tumbuh berakar pada
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
3. Selamatan
Apabila ada orang
meninggal dunia biasanya diadakan selamatan pada hari ke 3, 7, 40, 100 mendak
(1 tahun), dan 1000 dengan tujuan mengantarkan roh yang meninggal di hadapan
sang pencipta. Begitu juga bila ada orang hamil 7 bulan pertama biasanya diadakan selamatan untuk
memohon kepada sang pencipta agar diberi keselamatan. Hal-hal semacam ini
sebenarnya di dalam islam tidak ada, itu adalah tradisi lama yang berinteraksi
dengan islam.
4. Islam
wetu telu di Lombok
Pulau Lombok merupakan
pulau orang sasak, yang hampir semua penduduknya beragama islam. Karena adanya
sikritisme dengan tradisi lama, masyarakt islam Lombok terdapat dua jenia yaitu
islam lima waktu dan islam wetu telu (tiga waktu).
Agama wetu telu seperti
hindu bali dan kejawen. Di satu sisi dia mengaku islam namun di sisi lain dia
melakukan ritual-ritual seperti tradisi setempat atau mirip hindu.
Wetu telu orang sasak
percaya bahwa kematian tidak berarti perpisahan selamanya. Jiwa orang mati
mungkin pergi kea lam lain tetapi mereka dapat kembali kedunia oleh karena itu
mereka tetap mempengaruhi kehidupan keturunannya yang masih hidup. Arwah para
leluhur dapat diundang dalam perayaan jika diperlakukan dengan benar mereka
dapat membantu orang hidup dan memudahkan usaha.
Masjid
wetu telu di bayan Lombok
Masjid wetu tellu di
bayan Lombok utara merupakan pusat tempat suci bagi orang islam wetu telu.
Masjid ini memiliki cirri khas yaitu adanya naga bayan (makhluk pelingung desa)
yang ada diatas mimbar. Masjid bayan ini tidak pernah digunakan khotbah jumat.
Jamaah datang ke masjid pada saat-saat tertentu, missal seperti :
a. Jika
ada persembahan untuk kyai pada hari tertentu
b. Jika
ada perayaan maulud nabi para kyai berkumpul makan bersama
c. Pada
bulan ramadhan para kyai berkumpul untuk membaca doa
d. Hari
terakhir bulan ramadhan untuk buka bersama. Saat iutlah kyai berkhotbah padahal
biasanya tidak ada khotbah.
e. Jika
terjadi bencana alam para kyai bertemu di masjid untuk mengadakan upacara yang
disebut lohor jariang jum’at. Upacara ini diakhiri khotbah khas bayan dengan
bahasa daerah bukan bahasa arab.
C.
Perpaduan
arsitektur local hindu-budha dan islam di berbagai di daerah di wilayah
Indonesia.
Masuknya agama islam ke nusantara tidak mematikan
tradisi lama melainkan memperkaya khazanah kebudayaan Indonesia. Tradisi lama
seperti zaman purba, zaman hindu-budha, ketika islam masuk mulai berinteraksi
dengan islam. Hal ini Nampak pada beberapa bangunan seperti berikut :
1. Masjid
Masjid artinya adalah
tempat sujud atau tempat salat. Dalam perkembangannya masjid yang ada di
Indonesia berbeda dengan masjid yang ada di timur tengah. Pada bagian tertentu
masjid di Indonesia memiliki cirri-ciri tertentu yang disebabkan karena
pengaruh budaya lama yang ada di Indonesia.
a. Atap
tumpang
Yaitu atap yang bersusun makin keatas makin kecil
dan pada tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atap biasanya ganjil ada
yang tiga, ada yang lima seprti masjid banten. Atap tumpang inilah pengaruh
hindu (pura). Pembangunan masjid dengan atap tumpang pada waktu dulu tentu
memiliki maksud tertentu, yaitu sebagai media dakwah.
Atap tumpang saat ini masih digunakan di bali yang
disebut meru. Fungsinya khusus mengatapi bangunan-bangunan yang suci didalam
pura.
Dari uraian diatas Nampak jelas bahwa ada pengaruh
lama terhadap bentuk bangunan masjid di Indonesia.
b. Letak
masjid
Masjid-masjid kuno di Indonesia umumnya dibangun di
sebelah barat alun-alun, khususnya masjid yang dibangun oleh kerajaan islam
sementara letak istana di sebelah utaranya atau selatan alun-alun. Letak ini
tentu memiliki maksud. Alun-alun merupakan tempat bertemunya rakyat dengan
raja. Maka masjid adalah tempat bertemunya raja dengan rakyat sebagai makhluk
Allah SWT.
c. Soko
guru
Yaitu 4 buah tiang sebagai penyangga atap yang
bentuknya bujur sangkar. Ruangan ini merupakan ruangan inti. Di sebelah barat
ruangan inti ada ceruk yang fungsinya sebagai tempat imam shalat yang biasanya
disebut mihrab. Sebelah kiri mihrab biasanya ada mimbar tempat khatib
berkhotbah.
d. Pawastren
Adalah ruangan khusus bagi wanita yang letaknya ada
disebelah kiri atau kanan masjid. Pawastren bukan bagian inti masjid melainkan
ruang tambahan khusus untuk jamaah perempuan.
e. Menara
Masjid-masjid kuno di Indonesia pada mulanya tidak
ada menara (tempat muadzin menyerukan adzan). Di Indonesia hanya ada dua masjid
yang menggunakan menara yaitu masjid kudus dan masjid banten, kedua menara pun
beda bentuknya menara kudus bentuknya
seperti candi di jawa timur, sementara menara masjid banten menrupai mercusuar
eropa.
2. Makam
Dalam tradisi islam
orang yang meninggal, mayatnya dimandikan, dikafani, dishalatkan lalu dikubur
setelah itu baru ditalqin sebagai bekal untuk menghadapi pertanyaan malaikat
munkar dan nakir. Pada hari ke 3, 7, 40, 100 dan 1000 hari meninggalnya
seseorang, diadakan selamatan untuk mengantar rohnya mengjadapi sang pencipta.
Selamatan-selamatan ini adalah tradisi yang berlaku pada zaman purba yang hidup
terus sampai zaman madya. Hanya saja isinya yang diganti dengan hal-hal yang
bersifat isalm seperti kaliimat tahlil, tahmid, dan tasbih yang biasanya dibaca
saat selamatan.
Setelah upacara
selamatan berakhir, barulah kuburan diabadikan dengan jirat atau kijing. Diatas
kijing didirikan sebuah rumah yang disebut cungkup atau kubah. Di Sulawesi
selatan cungkup disebut kubangan. Pada zaman madya cungkup yang ada bentuknya
runcing dan ada yang berbentuk bubungan. Cungkup yang runcing dianggap paling
suci atau paling tinggi, dan hubungan biasanya mengatapi sebuah bangsal yang
dibawahnya terdapat banyak makam.
Makam pada zaman madya
hampir tidak ada bedanya dengan candi pada zaman purba. Keduanya berfungsi
sebagai tempat kediaman yang terakhir. Banyak makam yang dibangun punden
berundak dan susunan halaman candi dan pura.
Makam
imogiri di Yogyakarta
Makam raja-raja mataram
islam dibangun di imogiri, letaknya diatas sebuah bukit. Untuk menuju ke makam
tersebut peziarah harus menaiki tanah yang dibikin berundak-undak untuk menuju
kemakam induk. Hal ini mengingatkan kita akan tradisi lama seperti bangunan
candi Borobudur. Bila kita amati candi Borobudur bentuknya berudak-undak
seperti bangunan pada zaman megalitukum, yaitu punden berundak. Jika kita tarik
garis kesimpulan antara punden berundak candi Borobudur makam raja mataram ada
saling pengaruh satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar